Crispy

Kinerja Pemerintah Tanggani Covid-19 Masih Rendah, Buktinya?

Di antara negara-negara ASEAN-6, skor Indonesia menjadi yang terendah. Sedangkan di level ASEAN, Indonesia hanya lebih baik dari Laos. Bahkan kalah dari Kamboja.

JAKARTA – Universitas Oxford di Inggris rupanya membuat sebuah riset, guna mengukur sejauh mana ketanggapan pemerintah di berbagai negara mengatasi pandemi Covid-19. Dengan membuat indeks angka 0-100. Dimana semakin tinggi angkanya maka makin baik kinerja pemerintah dalam penangganan Coronavirus.

Dalam riset itu, ada empat indeks utama yang disusun, yaitu respons pemerintah secara umum (Overall Government Response Index), upaya penanggulangan dan kesehatan (Containment and Health Index), penegakan social distancing (Stringency Index), dan dukungan ekonomi (Economic Support Index).

Thomas Hale, Associate Professor di Oxford, seperti ditulis CNBC beberapa waktu lalu, Jumat (7/8/2020), mengaku sangat senang bahwa hasil kerja pihaknya berguna bagi para pengambil kebijakan, profesional, akademisi, dan seluruh warga, untuk memahami bagaimana perkembangan respons pemerintah.

“Kami terus memperluas indeks ini untuk menampung berbagai perkembangan yang ada sekaligus mengevaluasi indikator mana yang dibutuhkan dan yang tidak,” katanya.

Bagaimana kinerja pemerintah Indonesia secara umum dalam upaya penanganan krisis corona? Oxford memberi nilai indeks 43,91. Dalam skala 0-100, nilai di bawah 50 berarti masih kurang. Nilainya D.

Di antara negara-negara ASEAN-6, skor Indonesia menjadi yang terendah. Sedangkan di level ASEAN, Indonesia hanya lebih baik dari Laos. Bahkan kalah dari Kamboja.

Dalam penanggulangan dan kesehatan, Indonesia mendapat skor 51,89. Artinya belum bisa disebut cukup apalagi bagus. Bahkan jika melihat ASEAN secara keseluruhan, kinerja Myanmar jauh lebih baik.

Selanjutnya konsistensi penerapan social distancing, Indonesia mendapat nilai 54,17. Namun indeks ini berbeda dengan dua sebelumnya, hanya menentukan seberapa ketat pemerintah membatasi aktivitas rakyat.

“Semakin ketat maka angkanya semakin tinggi,” tulis CNBC.

Stringency Index hanya memotret kondisi di lapangan, tidak memberikan penilaian. Selain itu, ketika suatu negara mulai melonggarkan social distancing dan menerapkan new normal, maka otomatis indeksnya pasti turun.

Oleh sebab itu, dari seluruh angka yang diberikan Oxford terhadap pemerintah Indonesia, maka apa yang dilakukan masih belum optimal. Meski demikian masih mempunyai kesempatan melakukan perbaikan. [Fan]

Back to top button