Korban Kediktatoran Ferdinand Marcos Coba Gagalkan Pencalonan Bongbong Marcos Jr
- Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos kini calon terdepan untuk menduduki kursi presiden Filipina.
- Banyak survei memperlihatkan Bongbong Marcos terus unggul.
- Cara paling efektif mencegahnya ke kursi presiden Filipina adalah dengan menggagalkan pencalonannya.
JERNIH — Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr, calon terdepan untuk kursi kepresidenan Filipina, terancam dicoret dari daftar kandidat menyusul kemunculan petisi aktivis dan penentang lama keluarganya.
“Dia putra diktator Filipina Ferdinand Marcos,” demikian salah satu kalimat dalam petisi setebal 13 halaman itu. “Sebagai diktator, Ferdinand Marcos memberlakukan hukuman diskualifikasi terus-menerus.”
Aktivis dan kelompok penentang Keluarga Marcos mengacu pada amandemen tahun 1985, pada kode pendapatan internal, yang secara permanen melarang pejabat publik yang dihukum karena kejahatan pajak untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan apa pun.
“Mungkin Bongbong, nama panggilan Ferdinand Marcos Jr, pengecualian untuk keputusan ayahnya,” kata petisi itu.
Setidaknya ada enam yang keluhan yang diajukan aktivis ke otoritas pemilu, dan berpusat pada kasus 1995 ketika Ferdinand Marcos Jr gagal membayar pajak penghasilan, atau mengajukan pengembalian pajak, saat memegang jabatan publi tahun 1982-1985.
Saat itu Ferdinand Marcos Jr terkena larangan mengikuti pemilihan umum seumur hidup.
Keluarga Marcos terkenal dan memecah belah Filipina. Meski jatuh lewat Revolusi Edsa 1986, Keluarga Marcos tetap mempertahankan kekayaan dan koneksi kuat dan luas.
Keunggulan inilah yang menjadi penyebab kemarahan ribuan orang yang menderita selama darurat militer 1970-an. Saat itu, Ferdinand Marcos menyerang lawan-lawan politiknya dengan undang-undang darurat militer.
Di luar kantor Komite Pemilihan Umum (KPU) selusin orang berteriak; “Diskualifikasi, BBM (Bongbong Marcos – red), Batalkan. Batalkan.”
Kelompok media pro BBM tidak segera menanggapi permintaan komentar. Sejauh ini, karier BBM cukup keren. Ia pernah menjadi gubernur terpilih, anggota kongres, senator, tapi gagal mencalonkan diri sebagai wakil presiden.
“Dia boleh saja diijinkan mencalonkan diri tahun 2016, tapi tidak untuk posisi pesiden,” kata pemohon petisi dan ketua pemuda Akbayan Rj Naguit.
Aksi massa tampaknya satu-satunya cara mencegah Bongbong Marcos menjadi presiden Filipina. Ia terus-menerus berada di urutan teratas dalam setiap jajak pendapat dan survei independen.
Popularitanya semakin meningkat sejak menggandeng Sara Duterte-Carpio, putri Presiden Rodrigo Duterte, sebagai calon presiden. Keluarga Duterte adalah pendukung Marcos, tapi kali ini Presiden Duterte berkampanye untuk Christoper Lawrence alias Bong Go.