Crispy

Korea Utara Kirim 12 Ribu Prajurit, Bantu Rusia Melawan Ukraina

  • Pengiriman pertama, sebanyak 1.500 pasukan, dibawah tiga kapal angkut amfibi dan kapal pengawal Rusia.
  • Pengiriman berikut segera dilakukan, dan jumlah keseluruhan yang akan dikirim 12 ribu.

JERNIH — Badan Intelejen Korea Selatan (NIS), Jumat 18 Oktober, mengatakan Korea Utara (Korut) mengerahkan 12 ribu tentara untuk membantu Rusia mengalahkan Ukraina, termasuk pasukn operasi khusus.

Yonhap, kantor berita Korea Selatan (Korsel), memberitakan seluruh pasukan — terbagi ke dalam empat brigade — telah meninggalkan Pyeongyang. Media Korsel lainnya memuat laporan serupa.

Korea Times, mengutip NIS, memberitakan pengiriman pertama terdiri dari 1.500 prajurit diangkut menggunakan empat kapal pendarat amfibi dan tiga kapal pengawal milik Rusia.

Pasukan itu dipindahkan dari kota-kota di Korea Utara; Chongjin, Hamhung, dan Masundan, ke Vladivostok. Tahap kedua pengangkutan akan dilakukan dalam waktu dekat.

Sebelum diturunkan di Ukraina, pasukan Korut akan ditempatkan di berbagai lokasi di Timur jauh; Ussuriysk, Khabarovsk, dan Blagoveshchensk, untuk diintegrasikan dengan unit militer Rusia.

Kantor kepresidenan Korsel mengatakan, dalam pernyataan resmi, Presiden Yoon Suk-yeol memimpin pertemuan darurat setelah mendengar kabar ini.

Semua yang hadir dalam pertemuan sepakat pengiriman pasukan Korsel ke Ukraina menimbulkan ancaman serius bagi Korsel, dan masyarakat internasional. Namun, kantor kepresidenan tidak merinci kapan pasukan Korut berangkat ke Ukraina.

Rusia membanth menggunakan pasukan Korut dalam perang melawan Ukraina. Dimitry Peskov, juru bicara Kremlin, meyebut kabar itu sebagai berita palsu.

Awal Oktober, media Ukraina melaporkan enam warga Korut termasuk yang tewas dalam serangan rudal Ukraina di wilayah Donetsk timur. Sejak itu Moskwa tak lagi membantah adanya pasukan Korurut dalam konflrik dengan Kiev.

Kamis lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan 10 ribu tentara Korut sedang dipersiapkan bergabung dengan pasukan Rusia. Zelensky mengatakan kabar ini diperoleh dari laporan intelejen.

Sekjen NATO Mark Rutte mengatakan aliansi Barat tidak memiliki bukti tentara Korut terlibat dalam pertempuran. Namun, kata Rutte, Barat tahu Pyeongyang mendukung Rusia dan memasok senjata.

Back to top button