Crispy

Korsel Lepaskan Tembakan Peringatan Saat Kapal Korut Melintasi Batas Laut

Insiden hari Jumat menandai intrusi pertama di luar garis batas oleh kapal Korea Utara dalam tiga tahun. Pada Oktober 2022, sebuah kapal dagang Korea Utara juga melanggar garis demarkasi dan diusir oleh tembakan peringatan dari kapal perang Korea Selatan.

JERNIH – Pasukan Korea Selatan melepaskan puluhan tembakan peringatan ke kapal dagang Korea Utara yang melintasi perbatasan laut yang disengketakan antara kedua negara di Laut.

Kapal Korea Utara melintasi Garis Batas Utara (NLL) dekat pulau perbatasan Korea Selatan Baengnyeong sekitar pukul 5 pagi waktu setempat pada hari Jumat (26/9/2025) dan tetap berada di sisi selatan perbatasan maritim selama satu jam sementara juga maju hingga 5 km (3,1 mil) selatan dari garis demarkasi.

“Militer kami menyiarkan peringatan dan melepaskan tembakan peringatan, setelah itu kapal dagang Korea Utara mundur dari perairan teritorial kami,” kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan dalam sebuah pernyataan. “Militer kami memantau dengan cermat pergerakan Korea Utara dan merespons sesuai dengan prosedur operasional,” kata JCS.

Kapal Korea Utara mundur dari wilayah kendali maritim Korea Selatan setelah puluhan tembakan peringatan dilepaskan militer Korea Selatan. Pihak berwenang juga melaporkan bahwa konvoi angkatan laut Korea Selatan sedang melakukan operasi di wilayah tersebut pada saat pelanggaran perbatasan.

Insiden itu juga terjadi ketika Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Kim Son-gyeong dijadwalkan menghadiri pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-80 di New York. “Kami akan tetap teguh pada sikap siaga kami dan merespons dengan tegas setiap situasi untuk menjaga NLL,” tambah JCS dalam pernyataannya.

Korea Utara belum mengomentari insiden tersebut.

Insiden hari Jumat menandai intrusi pertama di luar NLL oleh kapal Korea Utara dalam tiga tahun. Pada Oktober 2022, sebuah kapal dagang Korea Utara juga melanggar garis demarkasi dan diusir oleh tembakan peringatan dari kapal perang Korea Selatan.

Militer Korea Utara juga menembakkan 10 peluru artileri sebagai tembakan peringatan ke arah perairan teritorial Korea Selatan sebagai tanggapan. Sengketa batas laut di lepas pantai barat Semenanjung Korea merupakan sumber permusuhan jangka panjang antara kedua negara dan telah menyebabkan beberapa konfrontasi yang berakibat fatal, termasuk penembakan pulau Korea Selatan oleh Korea Utara pada tahun 2010 dan dugaan penorpedaan kapal angkatan laut Korea Selatan oleh Korea Utara yang menewaskan 46 pelaut pada tahun yang sama.

Sebagai perbatasan maritim de facto antara kedua Korea, NLL disusun setelah Perang Korea 1950–53, tetapi tidak diakui Korea Utara, yang mengklaim perbatasan laut tersebut lebih jauh ke selatan dari garis batas saat ini. Tahun lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengecam batas laut tersebut sebagai “ilegal dan melanggar hukum”, sembari menyerukan pendefinisian ulang batas-batas negaranya.

Back to top button