Korsel Terbitkan Buku Tentang Kimchi, Cina Belum Bereaksi
- Cina mengklaim kimchi berasal dari makanan bernama pao cai.
- Korea mengatakan kimchi adalah makanan tradisional penduduk.
JERNIH — Sebuah agen promosi nasional Korea Selatan menerbitkan buku tentang kimchi, dan bagaimana makanan tradisional Korea itu mendunia di tengah perseteruan budaya berkelanjutan dengan Cina. Beijing belum bereaksi.
Kimchi in the Eyes of the World dirilis 1 Mei lalu. Buku ini mengkesplorasi budaya kimchi melalui cerita orang asing yang mencicipi hidangan sayuran itu, tentang bumbu pedas dibuat, dan konteks sosial dan sejarah yang menyertai perkembangannya.
Buku terdiri dari enam bagian, mencakup kolom oleh para ahli; salah satunya jurnalis Inggris Tim Alper yang mengatakan rasa semangat komunitas adalah bahan rahasia hindangan kubis yang difermentasi, serta acara pembuatan kimchi yang diadakan di Pusat Kebudayaan Korea di luar negeri.
Kimchi bukan lagi sekedar kuliner khas Korea, tapi juga rasa. Tidak heran jika muncul nasi goreng kimchi, penekuk kimchi, mie rasa kimchi, dan lainnya. Kimchi juga berkembang. Ada kimchi lobak potong dadu dan kinchi chonggak, atau kimchi lobak ekor kuda, dengan bahan-bahan dari negara lain
Bagian terakhir dari buku ini adalah pertanyaan dan jawaban,yang menjelaskan sejarah kimchi dan bagaimana hidangan tradisional Korea berbeda dngan pao cai Cina.
Buku diterbitkan dalam dua bahasa; Korea dan Inggris. Hard copy buku didistribusikan ke pusat-pusat kebudayaan Korea di luar negeri dan kedutaan-kedutaan negara sahabat di Seoul.
Yang menarik adalah buku ini muncul di tengah klaim terus menerus media Cina bahwa kimchi adalah masakah Cina. Klaim yang memicu kritik keras publik Korea Selatan.
Baru-baru ini beberap toko swalayan menarik produk beras kimchi, karena gambar pada kemasannya bukan kimchi tapi pao cai.