Crispy

KPK Kejar Staf Khusus Edhy Prabowo?

“KPK mengimbau kepada dua tersangka, APM (Andreau Pribadi Misanta) dan AM (Amiril Mukminin), untuk segera menyerahkan diri”

JAKARTA – Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, atas dugaan suap izin usaha perikanan. Lembaga antirasuah masih memburu dua tersangka lain, salah satunya Andreau Pribadi Misanta, Staf Khusus Edhy Prabowo.

“Dua orang tersangka belum dilakukan penahanan. KPK mengimbau kepada dua tersangka, APM (Andreau Pribadi Misanta) dan AM (Amiril Mukminin), untuk segera menyerahkan diri,” ujar Wakil Ketua KPK, Nawawi Pomolango, seperti disiarkan YouTube KPK, Rabu (25/11/2020).

Bersama Perkumpulan Pengusaha Lobster (Pelobi) yang berisi sekitar 40 badan usaha pemegang izin, Andreau diduga menunjuk PT Aero Citra Largo sebagai operator jasa pengiriman benih lobster.

Dia, menurut sejumlah sumber, memimpin rapat konsolidasi perusahaan penerima izin ekspor di kantor KKP pada 2 Juni lalu.

Penunjukan perusahaan kargo ini belakangan masuk ke penelitian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Dimana KPPU menduga ada monopoli yang melibatkan satu badan usaha.

Selain itu, Andreau diduga cawe-cawe dalam pembekuan surat keterangan waktu pengeluaran (SKWP) untuk salah satu eksportir. SKWP adalah dokumen khusus yang dibutuhkan untuk melengkapi proses persyaratan ekspor benih lobster.

Sebelumnya, Andreau mengaku ditunjuk sebagai Ketua Tim Uji Tuntas (Due Diligence) Perizinan Isaha Perikanan Budidaya Lobster, berdasarkan Kepmen Nomor 53 Tahun 2020.

Ihwal perusahaan yang terkena suspend, Andreau mengatakan badan hukum tersebut melakukan manipulasi jumlah komoditas ekspor.

Sekadar diketahui, Andreau Pribadi ditunjuk sebagai Staf Khusus Menteri KKP sejak Februari-Maret 2020. Ia adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang gagal melaju ke Senayan pada Pemilihan Umum 2019 lalu.

Dimana Andreau maju sebagai calon anggota DPR dari Dapil VII Jawa Barat dengan nomor urut 10. [Fan]

Back to top button