Kroasia Beri Penghargaan Kepada Pembantai Muslim Bosnia
- Zlatan Mijo Jelic diduga memerintahkan komandan kamp menjadikan tahanan Muslim Bosnia kerja paksa, dan menjadi tameng menusia.
- Pemuda Kroasia memprotes pemberian penghargaan ini, tapi Presiden Kroasia tidak ingin Perang Pembebasan Kroasia digambarkan sebagai usaha kriminal.
Knin — Meski dikritik keras, Presiden Kroasia Zoran Milanovic tetap memberi penghargaan kepada Zlatan Mijo Jelic — pembantai rakyat Bosnia-Herzegovina di Mostar selama Perang Balkan.
Penghargaan diberikan dalam upacara di Knin, yang menandai 25 tahun kemenangan Kroasia atas Serbia tahun 1995.
Mijo Jelic, adalah pensiunan jenderal Dewan Pertahanan Kroasia (HVO) — satuan militer di wilayah Bosnia-Herzegovina yang berusaha memisahkan diri dari Kroasia. Pengadilan Kejahatan Perang Internasional untuk bekas Yugoslavia (ICTY) menyeret Mijo Jelic ke pengadilan, dan memvonisnya bersalah.
Seperti Serbia, Kroasia mengklaim wilayah Bosnia-Herzegovina sebagi bagian dari Kroasia Raya atau Greater Kroasia. Mijo Jelic mendorong ke luar Bosniak, atau Muslim Bosnia, atau membantainya.
Tidak hanya Mijo Jelic, Presiden Milanovic juga memberi penghargaan kepada empat brigade HVO dan Satuan Polisi Khusus Bosnia-Herzegovina.
Mijo Jelic beroperasi di selatan Mostar, antara 1993-1994. Ia diduga memerintahkan komandan kamp Heliodrom, dikelola pihak Kroasia di Mostar, membawa tahanan Bosniak ke garis dalam untuk kerja paksa.
Jaksa penuntut memperkirakan 50 tewas, dan 188 lainnya terluka, sekitar 40 Bosniak disiksa dan dilecehkan secara fisik oleh pasukan Kroasia.
Mijo Jelic menolak diadili, dan membantah semua tuduhan. Dia pindah ke Kroasia tahun 2012, dan mencabut kewarga-negaraan Bosnia.
ICTY mengkonfirmasi bahwa pasukan Kroasia secara teratur mengambil tahanan Bosniak dari kamp-kamp, untuk kerja paksa selama awal 1990-an. Tahanan dipaksa menggali parit di garis depan, serta digunakan sebagai tameng manusia.
Eric Gordy, profesor School of Slavonic and East European Studies University College London, mengatakan tindakan pemerintah Kroasia — dengan memberi penghargaan kepada penjahat perang — sangat memalukan dan penghina publik.
Kenyataan Pahit Kroasia
Hari-hari sebelum upacara itu, Bosniak dan Kroasia di pemerintahan Boanis-Herzegovina memperingatkan pemerintah Kroasia akan tindakan memalukan itu. Pemberian penghargaan ini juga memperburuk hubungan kedua negara.
Partai Demokrat Sosial (SDP), oposisi di Bosnia, mengutuk pemberian penghargaan itu.
Inisiatif Pemuda Kroasia untuk Hak-hak Asasi Manusia mengirim surat ke Presiden Milanovic, menuntut pemerintah mencabut penghargaan kepada penjahat perang.
“Anda akan menunjukan bahwa Anda sadar dan dihadapkan dengan fakta bahwa kejahatan perang oleh Tentara Kroasia bukanlah konstruksi politik jaksa dan ICTY, tapi kenyataan pahit sejarah Kroasia,” kata pemuda Kroasia dalam suratnya.
“Biarkan Kroasia menjadi negara yang dikenal dunia karena berhasil membangun perdamaian, bukan memakakan revitalisasi kejahatan perang dan penjahat,” lanjutnya.
Minalovic menjawa kritik itu dengan mengatakan; “Kritik itu adalah upaya menggambarkan perang pembebasan Kroasia sebagai usaha kriminal.”
“Perang Kroasia adalah perang yang adil. Merupakan kehormatan bagi saya memberi penghargaan kepada pasukan Kroasia di Bosnia-Herzegovina,” kata Milanovic.