Crispy

Lupakan Wagner Group, Kini Tentara Bayaran Rusich Melawan Kremlin

  • Rusich adalah paramiliter neo-Nazi Rusia. Ditempatkan di Robotyne sejak awal perang.
  • Kecewa terhadap Kremlin, Rusich mengancam akan meletakan senjata dan Ukraina merebut Robotyne.

JERNIH — Popularitasnya terkubur gemerlap Wagner Group dan almarhum Yevgeny Prigozhin, tapi setelah Robotyne — sebuah desa kecil yang menjadi garis pertahanan Rusia dalam perang melawan Ukraina — jatuh, kelompok tentara bayaran Rusich menyita perhatian.

Rusich adalah anomali narasi anti-Nazi yang dikembangkan Kremlin sejak hari pertama perang. Pers Barat menulis Rusich adalah kelompok paramiliter neo-Nazi Rusia. Mereka ditempatkan di Robotyne sejak awal perang di Ukraina.

Pekan terakhir Agustus 2023 terdengar kabar Rusich mengancam akan meletakan senjata. Alasan resmi ancaman, seperti disampaikan di akun Telegram 25 Agustus lalu, adalah sikap Kremlin yang diam saat Yan Petrovsky ditangkap, ditahan, dan menghadapi ekstradisi ke Ukraina.

Petrovsky adalah komandan utama dan salah satu pendiri Rusich. Tahun 2014, Petevosky — berkewarganegaraan Norwegia/Rusia — ambil bagian dalam pendudukan Rusia di Donbas. Ia diyakini pernah menjadi kontraktor untuk Wagner Group.

Ukraina akan mengakhiri petualangan Petrovsky dengan menuduhnya melakukan terorisme, yang memungkinkan sang komandan divonis 15 sampai 20 tahun penjara.

Antifascist Europe, kelompok yang meneliti fasis dan neo-Nazi, mengambil serangkaian pesan Rusich kepada Kremlin. Pesan-pesan itu berupa ungkapan keputus-asaan serdadu Rusich atas perlakuan otoritas Rusia.

“Jika negara tidak bisa melindungi warga, mengapa warga harus melindungi negara,” tanya seorang serdadu Rusich.

Institut Studi Perang (ISW) mengatakan Rusich beroperasi di dekat Robotyne di Oblast Zaporizhia bagian barat — area kritis di garis depan yang membuat Rusia tidak bisa membeli unit apa pun untuk memberontak dan menolak melakukan misi tempur untuk Ukraina.

Ukraina memanfaatkan situasi. Mereka menggempur semua posisi serdadu yang ogah bertempur. Robotyne, garis pertahanan yang tidak terlalu penting tapi menjadi awal aneksasi Krimea oleh Rusia, jatuh ke tangan Ukraina.

Sebelum perang, Robotyne adalah desa berpenduduk 500 orang. Desa ini terletak di sepanjang jalan strategis yang mengarah ke jalan raya dan pusat kereta api Tokmak yang diduduki Rusia.

Dari Tokmak, ada jalan lain yang mengarah ke pelabuhan utama Melitopol yang sebelum aneksasi Krimea dikeal sebagai warga Ukraina sebaga pintu gerbang ke semenanjung.

Belum ada konfirmasi dari Kremlin tentang situasi ini. Ukraina juga masih menunggu pernyataan resmi Rusich apakah kelompok ini benar-benar berhenti perang.

Back to top button