Mantan Presiden AS Joe Biden Bergabung dengan Sekte Freemason Kulit Hitam
- Freemason sekte kulit hitam, atau Prince Hall Masonry, didirikan tahun 1775 oleh seorang budak yang dibebaskan di Boston.
- Joe Biden kemungkinan akan dikucilkan Gereja Katolik dan tidak akan menerima Komuni Kudus.
JERNIH — Mantan Presiden AS Joe Biden, yang mengaku penganut Katolik, bergabung dengan pondok Freemson Afro-Amerika sebagai Master Mason. Gereja Katolik dipastikan akan mengucilkannya.
Russia Today melaporkan Biden dilantik ke dalam Most Worshipful Prince Hall Grand Lodge di South Carolina, Minggu 19 Januari, atau satu hari sebelum meninggalkan Gedung Putih. Dalam acara pribadi itu, Victor C Major — grand master Loji Utama Price Hall — memberikan keanggotaan Master Mason dengan kehormatan penuh.
Kabar ini diterbitkan organisasi Freemason Afro-Amerika akhir pekan lalu, dan beredar secara daring sepanjang Jumat pekan ini.
“Menjadi seorang Freemason berarti menjadi bagian persaudaraan yang didedikasikan untuk pertumbuhan pribadi, pelayanan kepada orang lain, dan pengejaran pengetahuan dan kebenaran,” tulis loji itu. “Pelayanan Biden mencerminkan nilai-nilai persaudaraan ini.”
Meski asal-usul Freemason dari abad ke-15, Freemasonry modern berkembang di Inggris pada awal 1700-an, dan dengan cepat berkembang menjadi persaudaraan di seluruh Eropa dan AS bagi para filsuf, pembangkang agama, penganut ilmu gaib, elit bisnis dan politik. Sekitar 14 presiden AS, termasuk George Washington, adalah penganut Freemason.
Prince Hall Masonry dalah sekte Freemason kulit hitam yang didirikan tahun 1775 oleh seorang budak yang dibebaskan di Boston.
Biden belum secara terbuka bergabung dengan jajaran Prince Hall Mason. Sebab, keanggotaannya dalam organisasi itu bertentangan dengan iman Katolik yang dianutnya.
Paus Clement XII melarang umat Katolik mempraktikan Freemasonry pada tahun 1738. Larangan kepausan itu masih berlaku sampai 1983, ketika Vatikan mengeluarkan perintah baru yang melarang anggotanya berkomplot melawan Gereja.
Meski itu tidak secara eksplisit menyebut Freemasonry, perintah baru itu tetap mempertahakan ekskomunikasi sebagai hukuman potensial bagi umat Katolik yang bergabung dengan Freemasonry.
“Umat Katolik yang mendaftar di asosiasi Masonik berada dalam keadaan dosa berat dan tidak boleh menerima Komuni Kudus,” kata Kardinal Josep Ratzinger, yang kemudian menjadi Paus, saat itu.
Sepanjang kehidupan politiknya, Biden terkadang menganut posisi politik bertentangan dengan keyakinannya. Tahun 2021, Konferensi Keuskupan AS menyusun dokumen yang akan melarang Biden menerima Komuni Kudus karena pandangannya pro-aborsi.
Setelah Paus Fransiskus menyatakan Biden sebagai Katolik yang baik dan harus terus menerima Komuni, dokumen itu direvisi untuk menyatakan bahwa politisi Katolik memiliki tanggung jawab khusus untuk mewujudkan ajaran Gereja dalam pelayanan mereka demi kebaikan bersama.