Marcus Rashford, Penerima Gelar Doktor Kehormatan Termuda Universitas Manchester
Manchester — Marcus Rashford, striker Manchester United, akan menjadi penerima gelar dokter termuda dari Universitas Manchester sebagai pengakuan atas kampanye melawan kemiskinan anak-anak Inggris dan eksploitasi di dunia olahraga.
“Ini hari membanggakan bagi saya dan keluarga,” kata Rashford kepada situs resmi Setan Merah, julukan Manchester United.
“Ketika Anda melihat nama-nama besar yang mendapat gelar doktor di masa lalu, saya harus rendah hati,” lanjutnya.
Juni lalu, Rashford menekan pemerintah Inggris untuk membatalkan keputusan tidak memperpanjang pemberian voucher makanan gratis kepada anak sekolah selama libur musim panas. Voucher gratis itu, menurut Rashford, sangat membantu anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah.
Rashford sangat peduli dengan kemiskinan, karena dia berasal dari keluarga miskin. Bertahun-tahun Rashford menggantungkan harapan pada makanan gratis dari sekolah, karena tidak pernah membawa bekal dari rumah atau uang jajan.
Kampanye Rashford didukung banyak pihak, yang memaksa PM Boris Johnson mencabut keputusan penghentian voucher makanan gratis. Saat itu PM Johnson secara langsung mengumumkan pembatalan.
“Kampanye memerangi kemiskinan tidak berhenti saat pemerintah Inggris membatalkan keputusannya,” kata Rashford. “Kampanye melawan kemiskinan masih sangat panjang.”
Rashford bangga upaya melawan kemiskinan mendapat pengakuan pemerintah kota. Berarti, katanya, saya berada di jalan yang benar.
“Terima kasih Universitas Manchester,” katanya.
Dua nama besar Manchester United yang mendapat gelar doktor kehormatan sebelumnya adalah Sir Alex Ferguson dan Sir Bobby Charlton.
Pada awal penguncian untuk menekan penyebaran virus korona, Rashford membangu pengumpulan dana lebih 20 juta dolar. Seluruhnya dalam bentuk donasi makanan kepada FareShare untuk 1.200.000 anak.
Rashford menulis surat ke anggota parlemen mengenai pengalaman masa kecil, yang sangat tergantung pada bank makanan, untuk menggugah pemerintah Inggris agar memperpanjang voucher makanan.
Semula, PM Boris Johnson menolak permintaan Rashford. Dukungan publik yang sangat besar, memaksa PM Johnson membalik keputusannnya.
Profesor Dame Nancy Rothwell, presiden dan wakil rektor Universitas Manchester, mengamati upaya Rashford.
“Rashford adalah pemuda luar biasa, dengan bakat dan dorongan yang melampaui bidang sepakbola,” kata Prof Rothwell. “Perjuangannya membela kaum miskin tidak hanya membantu anak muda di Manchester, tapi juga di seluruh negeri.”
Universitas Manchester, masih menurut Prof Rothwell, memiliki tanggung jawab sosial untuk mengapresiasi kampanye Rashford.