Masyarakat Mampu Jangan Pakai LPG 3 Kilogram
PT Pertamina, menurut Irto, juga bakal terus melakukan edukasi ke masyarakat agar penyaluran LPG bersubsidi tepat sasaran. Tentu, hal itu, dia bilang dilakukan bersama stakeholder juga masyarakat.
JERNIH- PT Pertamina, meminta dengan sangat kepada masyarakat mampu agar tak beralih ke LPG 3 kilogram yang berstatus disubsidi, setelah harga LPG non subsidi diumumkan naik harganya. Hal ini disampaikan Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading, Irto Ginting, di Jakarta, Minggu (26/12).
Irto bilang, PT Pertamina akan melakukan berbagai upaya agar masyarakat mampu tak beralih ke LPG bersubsidi. Salah satunya dengan memastikan ketersediaan stok LPG non subsidi selalu terpenuhi.
“Kami akan terus melakukan monitoring stok dan penyaluran LPG kepada masyarakat,” katanya.
PT Pertamina, menurut Irto, juga bakal terus melakukan edukasi ke masyarakat agar penyaluran LPG bersubsidi tepat sasaran. Tentu, hal itu, dia bilang dilakukan bersama stakeholder juga masyarakat.
Kenaikan LPG non subsidi, juga dikatakan Irto, sebagai upaya merespon tren peningkatan harga pada contract price (Aramco) CPA LPG yang terus naik pada 2021 ini.
“Besaran penyesuaian harga LPG nonsubsidi yang porsi konsumsi nasionalnya sebesar 7,5% berkisar antara Rp 1.600-Rp 2.600 per kg. Perbedaan ini untuk mendukung penyeragaman harga LPG ke depan serta menciptakan fairness harga antar daerah,” katanya menjelaskan.
Dari catatannya, Irto bilang, pada November 2021, harga CPA LPG mencapai 847 dollar AS per metrik ton. Dan ini, merupakan harga tertinggi sejak tahun 2014 atau meningkat 57 persen sejak Januari 2021.
Sementara itu, harga LPG non subsidi terakhir mengalami kenaikan pada 2017. Sementara harga CPA November 2021, sudah 75 persen lebih tinggi ketimbang penyesuaian harga empat tahun lalu. Selain tu, harga LPG 3 kilogram, secara nasional konsumsinya mencapai 92,5 persen dan tetap mengacu pada Harga Eceran Tertinggi yang dipatok pemerintah.[Detik]