Crispy

Mengenal Sindrom Orang Kaku, Penyakit yang Diidap Celine Dion

  • Dr Lea Croll mengatakan penyakit ini tidak perlu dikhawatirkan karena sangat langka.
  • Gejala awalnya adalah kejang dan kaku di punggung, pinggul, leher, dan kaki.

JERNIH — Industri hiburan dunia baru saja dikejutkan dengan pengumuman video Celine Dion, penyanyi usia 54 tahun asal Kanada, bahwa dirinya mengidap stiff-person syndrome, atau sindrome orang kaku.

Apa itu sindrom orang kaku”

Dr Lea Croll, asisten profesor neurologi di Fakultas Kedokteran Lewis Katz di Temple di Philadelphia, mengatakan sindrom orang kaku tidak umum dan termasuk penyakit sangat langka.

“Itu hanya terjadi pada sekitar satu atau dua per satu juta orang,” kata Croll kepada Good Morning America.

Siapa yang bisa terkena sindrom orang kaku?

Dr Croll mengatakan orang yang berusia 20 sampai 50 tahun cenderung didiagnosis sindrome orang kaku. Meski sangat jarang, penyakit ini bisa muncul pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua.

Secara keseluruhan, wanita dua sampai tiga kali lebih mungkin mengalami sindrome orang kaku dibandingkan pria.

“Kami pikir itu karena penyakit ini memiliki komponen autoimum, dan secara umum wanita berisiko lebih tinggi karena terkena penyanit autoimun,” kata Dr Croll. “Tapi itu baru teori. Kami belum sepenuhnya yakin.”

Apa saja gejala sindrom orang kaku?

Dalam video Dion mengungkapkan sindrome orang kaku menyebabkan semua kejang. Sayangnya, kejang itu mempengaruhi setiap aspek kehidupan sehari-hari. Mulai dari kesulitan berjalan dan bernyanyi.

Dr Croll mengatakan gejala lain yang mengindikasikan seseorang memiliki sindrom orang kaku adalah kaku pada area tubuh tertentu yang menyebabkan goyah, gerakan lebih lambat, dan kesulitan berjalan.

“Biasanya pasien datang dengan keluhan otot tubuh, leher, dan punggung kaku. Ada pula yang mengalami kaku otot bahu dan pinggul,” kata Dr Croll. “Dalam beberapa kasus, pasien hanya mengalami kaku pada satu anggota tubuh, misal satu kaki.”

Jadi, gejala paling umum adalah otot kaku, yang mengganggu kemampuan seseorang bergerak normal. Lebih umum lagi adalah kesulitan berjalan.

Dr Croll juga mencatat orang dengan gejala otot kaku dapat mengembangkan kondisi lain; kecemasan dan fobia akibat gejala fisik.

Perawatan apa untuk sindrom orang kaku?

Ada perawatan untuk mengatasi gejala sindrome orang kaku, sedangkan obat penyakit ini — apalagi bagi yang sudah kronis — tidak ada.

“Sebagian besar pasien, untuk kali pertama, akan diberi obat yang membatu mengendurkan otot,” kata Dr Croll. “Pada beberapa pasien, dokter dapat meminta pasien menjalani terapi tertentu untuk memodulasi sistem kekebalan.”

Dr Croll melanjutkan; “Namun penting untuk menunjukan bahwa terapi yang dimaksudkan untuk mengurangi keparahan gejala atau berpotensi memperlambat perkembangan gejala. Kami tidak memiliki terapi yang tersedia secara khusus untuk penyakit ini.”

Karena sindrome orang kaku penyakit langka, belum ada penelitian memadai dan sampai saat ini tidak ada uji klinis besar untuk penyakit ini.

Apakah sindrom orang kaku mempengaruhi harapan hidup?

Dokter tidak tahu apakah sindrome orang kaku berdampak pada harapan hidup seseorang. Dr Croll mengatakan beberapa pasien hidup sekian tahun setelah didiagnosis, bahkan sejumlah pasien lain hidup sampai beberapa dekade

Tidak perlu dikhawatirkan

Dr Croll mengingatkan bahwa sindrome orang kaku tidak umum, tapi menyarankan agar individu yang khawatir dapat memulai diskusi dengan penyedia perawatan primer yang dapat memberikan rujukan ke ahli saraf.

“Ini kondisi langka yang tidak perlu dikhawatirkan banyak orang,” kata Dr Croll. “Namun siapa pun yang mengalami gejala otot kaku yang mengganggu kemampuan bergerak normal agar secepatnya berkonsultasi dengan ahli saraf.”

Back to top button