Crispy

Menolak Dukung Invasi ke Ukraina, Yahudi Rusia tak Bisa Bermigrasi ke Israel

  • Terdapat 500 ribu orang Yahudi di Rusia. Sebagian ingin bermigrasi ke Israel.
  • Moskwa memerintahkan Jewish Agency menghentikan pengiriman Yahudi ke Israel.

JERNIH — Pejabat Rusia diduga memerintahkan Jewish Agency berhenti beraktivitas, yang akan berdampak pada pelulangan ribuan anggota mereka ke Israel.

The Jerusalem Post memberitakan Jewish Agency menerima surat perintah dari Moskwa awal pekan ini, tetapi tidak memberikan rincian. Namun dalam sebuah komentar di BBC Rusia, Jewish Agency membantah menerima perintah itu dari Moskwa.

“Kontak dengan pihak berwenang Rusia berlangsung terus-menerus, dengan tujuan melanjutkan kegiatan sesuai aturan yang ditetapkan,” demikian keterangan resmi Jewish Agency kepada The Jerusalem Poset.

Kabar ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Moskwa dan Yerusalem soal invasi Moskwa ke Ukraina. Pinchas Goldschmidt, kepala rabi Moskwa, melarikan diri dari Rusia karena berada dalam tekanan untuk mendukung kampanye militer Rusia di Ukraina.

Kepada The Times, Goldschmidt mengatakan dirinya disarnkan tidak kembali ke Moskwa dan tidak dapat melangkah lebih jauh secara terbuka dengan mengutuk perang untuk memastikan kelangsungan hidup komunitas Yahudi di Rusia.

Mengutip sumber-sumber di Jewish Agency, The Moscow Times memberitakan sebagian besar dari 500 ribu Yahudi di Rusia khawatir tidak bisa melarikan diri dari Rusia. Mereka mengkhawatirkan keselamatan mereka.

Jewish Agency adalah badan yang memberi bantuan kepada orang Yahudi Rusia yang ingin bermigrasi ke Israel, keputusan yang dikenal sebagai nubuat aliyah.

Jika Jewish Agency menghentikan kegiatannya, ini kali pertama repatriasi Yahudi dilarang di Rusia dalam tiga dekade terakhir. Menteri Aliyah dan Integrasi Israel Pnina Tamano Shata mengatakan telah memohon perdana menteri untuk menyelesaikan masalah ini dengan Rusia.

Back to top button