Crispy

Menyamakan Gaza dengan Ghetto Yahudi Era Nazi, Penulis Masha Gessen Dapat Penghargaan

  • Ghetto adalah penjara terbuka tempat Yahudi dibiarkan mati kelaparan dan sakit. Jika tak mati, Yahudi dibawa ke kamp kematian.
  • Gaza adalah rumah tahanan terbuka yang diblokade. Jika penghuninya tak mati, ya akan dibom.

JERNIH Masha Gessen, wartawan New Yorker yang menyamakan Gaza dengan Getto Yahudi di Eropa Timur era Nazi, Sabtu 16 Desember, menerima Hannah Arendt Awards.

Pemberian penghargaan untuk Masha sempat ditunda karena reaksi keras yang diakibatkan tulisannya. Upacara pemberian penghargaan akhirnya bisa dilakukan tapi diperkecil.

Artikel Gessen di surat kabar New Yorker dipandang kontroversial di Jerman. Maklum, Jerman sangat mendukung Israel dan semua tindakan barbar-nya. Dukungan Jerman terhadap Israel adalah kewajiban sejarah.

Gessen adalah Yahudi kelahiran Uni Soviet. Ia kritikus vokal Vladimir Putin dan Donald Trump, dan mengecam tindakan Israel terhadap warga Palestina.

Reaksi terhadap tulisan Gessen muncul ketika Jerman bergulat dengan dampak perang Hamas-Israel, berupa protes pro-Palestina dan anti-Israel di jalan-jalan.

Pemimpin Jerman berulang kali menekankan dukungan negara Yahudi bernama Israel, dan mengecam antisemitisme.

Gessen adalah penulis non-biner dan trans. Ia semula akan menerima Hannah Arendt Awards untuk pemikiran politik. Penghargaan diberikan di Bremen, tapi Yayasan Heinrich Boll dan senat kota Breman, keduanya sponsor, mengundurkan diri dari upacara.

Kantor berita dpa melaporkan upacara pemberian penghargaan akhirnya dipindah, adn hanya dihadiri 50 tamu di ruang kecil di Bremen, dan berada di bawah pengamanan ketat.

Penghargaan diberikan untuk menghormati orang-orang yang berkontribusi terhadap pemikiran politik sesuai tradisi Hannah Arendt — pakar teori politik AS kelahiran Jerman yang mengeksplorasi totalitariamisme.

Dalam Bayangan Holocaust

Dalam artikel Dalam Bayangan Holocaust, ditermitkan 9 Desember, Gessen mengeksplorasi ingatan Holocaust Jerman dengan alasan bahwa Jerman saat ini menghambat perdebatan bebas dan terbuka mengenai Israel.

Menurut Gessen, budaya peringatan Holocaust di Jerman digunakan sebagai instrumen politik oleh Alternatif untuk Jerman (AfD), partai politik berideologi populis sayap kanan, untuk menargetkan imigran Muslim.

Gessen mengutuk kekejaman yang dilakukan Hamas 7 Oktober, tapi mengkritik hubungan Israel dengan Palestina. Menurutnya, Gaza sama dengan ghetto Yahudi di negare Eropa Timur era Nazi.

“Ghetto itu sedang dilikuidasi,” tulis Gessen.

Ghetto-ghetto di negara yang diduduki Jerman selama Perang Dunia II adalah penjara terbuka tempat orang Yahudi dibunuh, kelaparan, dan meninggal akibat sakit. Mereka yang tidak tewas akibat kelaparan, dikumpulkan dan diangkut ke kamp kematian. Proses itu disekut likuidasi.

Boll Foundation, yang berafiliasi dengan Partai Hijau Jerman, mengatakan membandingkan ghetto Yahudi dengan Gaza tidak dapat diterima.

Juri memutuskan untuk memberi penghargaan kepada Gessen, dan Yayasan Boll mengatakan tidak membatalkan pemberian penghargaan itu. Ya, hanya menarik diri dari upacara.

Back to top button