
Buk-M2E adalah salah satu sistem pertahanan udara jarak menengah tercanggih Rusia, yang telah dioperasikan Mesir selama beberapa tahun. Sistem ini terdiri dari peluncur dan kendaraan pemandu beroda rantai (TELAR), unit komando, dan sistem radar yang mampu melacak dan menyerang beberapa target udara secara bersamaan.
JERNIH – Angkatan bersenjata Mesir telah mengerahkan sistem pertahanan udara jarak menengah Buk-M2E buatan Rusia di sekitar kota Sharm el-Sheikh di Laut Merah sebagai bagian dari persiapan keamanan untuk pertemuan puncak perdamaian internasional yang diketuai bersama Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Presiden AS Donald Trump.
Sumber mengatakan kepada edisi bahasa Arab The New Arab, unit dari Pasukan Pertahanan Udara Mesir mengangkut sistem tersebut melalui darat di bawah pengamanan ketat ke posisi tinggi di sekitar kota resor tersebut.
Langkah tersebut digambarkan sebagai “tindakan pencegahan untuk melindungi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dari potensi ancaman udara, termasuk pesawat tak berawak dan rudal jelajah”, tambah sumber tersebut.
Buk-M2E adalah salah satu sistem pertahanan udara jarak menengah tercanggih Rusia, yang telah dioperasikan Mesir selama beberapa tahun. Sistem ini terdiri dari peluncur dan kendaraan pemandu beroda rantai (TELAR), unit komando, dan sistem radar yang mampu melacak dan menyerang beberapa target udara secara bersamaan.
Versi Mesir dari sistem ini memiliki jangkauan tempur hingga 45 kilometer (28 mil) dan ketinggian intersepsi maksimum sekitar 25 kilometer (15,5 mil). Sistem ini dirancang untuk melawan drone, rudal jelajah, jet tempur, dan helikopter, serta tahan terhadap gangguan elektronik di lingkungan pertempuran modern.
Mobilitas sistem yang tinggi memungkinkannya bertransisi dari mode bergerak ke mode tembak dalam hitungan menit, dengan masing-masing peluncur mampu menyerang target yang berbeda, sehingga efektif untuk melindungi acara penting dan lokasi sensitif dari serangan udara mendadak atau tidak konvensional.
Pengerahan pasukan tersebut merupakan bagian dari rencana keamanan yang lebih luas yang diawasi oleh dinas intelijen Mesir untuk menjaga wilayah udara KTT tersebut, dan merupakan sinyal kesiapan pertahanan negara di tengah meningkatnya aktivitas militer regional di Laut Merah.
Tindakan tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengamankan wilayah udara Mesir di atas Sinai dan pantai Laut Merah, terutama mengingat kehadiran sejumlah pemimpin dan pejabat internasional yang diperkirakan. KTT tersebut akan difokuskan pada perang Gaza, upaya untuk menegakkan gencatan senjata, dan tahap selanjutnya dari implementasinya.
Gambar yang beredar daring dalam beberapa jam terakhir menunjukkan konvoi militer truk-truk berat dan kendaraan beroda empat bergerak melalui jalan-jalan Sharm el-Sheikh di bawah penutup kamuflase, sementara persiapan keamanan diintensifkan menjelang pertemuan penting tersebut.






