Miami Heat Memanas di Game Pamungkas
Orlando – Situasinya belum cukup menenangkan Miami Heat di final wilayah timur pada game ke-6. Dengan sistem the best of seven games, peluang Bolton Celtics masih sangat terbuka mengalahkan Heat. Berbeda dengan wilayah barat, dominasi LA Lakers amat kuat. Perlu langkah dan nafas panjang bagi Denver Nuggets untuk menang.
Jika Heat kalah, artinya poin sama 3-3. Artinya, Bambam alias Bam Adebayo dkk harus menguras tenaga lagi di babak penentuan alias game 7. Yang artinya, hanya akan memangkas jeda istirahat menjelang babak final pertemuan dengan Lakers yang digelar 30 September. Sementara LeBron James cs, sudah menyimpan energi baru dan punya bekal latihan menghadapi sang juara wilayah timur.
“Kami tidak peduli siapa yang mendapat kemuliaan. Kami ingin menang. Pada akhirnya, kami semua memiliki satu tujuan dan itu untuk memenangkan kejuaraan,” ujar Adebayo, usai dikalahkan Celtics pada 26 September silam dengan skor telak 121-106, yang membuat Celtics mencuri dua poin.
Dan kemenangan itu datang betulan, membuat Heat menang 4-2. Duet Bombom dan Butler menyudahi pertarungan dengan duet Celtics (Tatum-Brown).
Bagaimana tidak, Jayson Tatum adalah bahaya besar bagi Heat. Sejak game pertama, pemilik nomor 0 ini paling banyak mencetak skor. Bahkan di game ke-4, Tatum membuat anak-anak Heat tampil memalukan. Ia meraih 31 poin, bersama duetnya, Brown meraih 28 poin. Sedangkan Heat, payah benar. Hanya Goran “The Dragon” Dragic yang masih bisa menyumbangkan 23 poin. Sementara lainnya, Adebayo (13 poin) dan Butler (17 poin).
Adebayo ibarat LeBron, sama-sama sebagai tulang punggung. Bedanya, Adebayo terus dag-dig-dug bahkan sampai kuarter 4, ketika tersisa hampir 6 menit, skor terpaut tipis (100-101). Di saat kritis, peran Adebayo – Butler sangat terasa. Mereka mengacak-acak defends Celtics, dan membuat jarak skor kian lebar.
Lusa, 30 September, dua tim terbaik NBA di era pandemi siap melakukan final game pertama. Bagaimana statistik keduanya?
Dalam perjumpaan tahun silam dengan line up yang sama, Heat berlum pernah mengalahkan Lakers. Lakers menang 95-80 pada 8 November. Sebulan kemudian pada 13 Desember, Lakers menang 113-110. Pencetak poin tertinggi masih dikuasai Anthony Davis. Pesaingnya Jimmy Butler tak bisa menyaingi.
Secara keseluruhan performa Lakers juga lebih unggul. Tingkat kemenangan (persentase menang-kalah) pasukan kuning-ungu ini meraih 0,732, sedangkan tim merah-hitam hanya 0,603.
Head to head antarpemain pun lebih mengunggulkan Lakers. Pencetak poin tertinggi masih Anthony Davis (26,1) sedang Jimmy Butler (19,9). Si pengoper bola juga ada di tangan LeBron James (10,2) sementara Butler hanya 6,0. Jago block juga masih unggul pada Davis dibandingkan Adebayo.
Tetapi Heat mengandalkan Butler sebagai pencuri bola. Dan jangan lupa, ada penembak tiga angka bernama Duncan Robinson. Terbukti Celtics gagal mengulang sejarah 10 tahun silam bersua dengan Lakers di final NBA. Tembakan tiga angka Duncan Robinson lah yang makin memastikan kemenangan Heat, Minggu kemarin. (*)