Crispy

Militer Myanmar Bongkar Makam Ma Kyal Sin ‘Sang Bidadari Unjuk Rasa’

  • Pembongkaran dilakukan malam hari, tapi warga sekitar makam diam-diam menyaksikan.
  • Warga menduga dokter forensik memeriksa jenazah Kyal Sin.
  • Usai pemeriksaan, jenazah kembali dimakamkan dan disemen.
  • Beberapa jam sebelum pembongkaran, koran pro pemerintah memperdebatkan soal luka yang menewaskan Ma Kyal Sin.

JERNIH — Militer Myanmar, Jumat 5 Maret malam, membongkar makam Ma Kyal Sin — gadis usia 19 tahun korban unjuk rasa yang tiba-tiba menjadi ikon gerakan pembangkangan sipil (CDM).

Angel, demikian pers menjuluki gadis itu, tewas tertembak dalam unjuk rasa. Foto-foto tubuh tak bernyawa Angel, yang mengenakan t-shirt bertuliskan ‘Semua akan baik-baik saja’ mendunia.

Seorang warga yang tinggal tak jauh dari pekuburan, dan menyaksikan pembongkaran makam, mengatakan sekitar 30 orang datang dengan empat mobil, dua truk polisi, dan dua truk tentara, memasuki area makam.

Area makam sangat gelap, tapi lampu dari empat mobil cukup membantu menerangi. “Makam dibuka dengan alat-alat listrik. Cepat sekali,” kata saksi itu.

Saksi itu melanjutkan; “Mereka mengangkat peti jenasah, dan mengeluarkan jenazah Kyal Sin dan meletakkannya di bangku.”

Seorang tentara, kata saksi, mengganjal bagian bawah kepala Kyal Sin dengan batu bata. “Mereka tampaknya dokter. Mereka mengenakan pelindung, dan melakukan sesuatu pada tubuh itu,” ujar saksi yang menolak disebut namanya.

“Mereka mengambil sebagian kecil dari tubuh, dan menunjukannya kepada yang lain,” entah apa yang mereka lakukan. “Salah seorang menyentuh kepala korban, seolah memeriksa.”

Saat pembongkaran berlangsung, dua warga berjalan memasuki wilayah pekuburan. Warga mencegat dan menyuruh keduanya kembali dengan mengatakan banyak polisi dan tentara di kuburan.

Tidak diketahui berapa lama pemeriksaan terhadap jenazah Kyal Sin berlangsung. Saksi mengatakan orang-orang itu meletakan kembali jenazah Kyal Sin ke dalam peti dan memasukannya ke dalam makam.

“Mereka menyegel bagian atas makam dengan semen,” kata saksi.

Rabu lalu, saat foto-foto Kyal Sin dengan luka di kepala beredar luas, telah muncul perdebatan apakah benar sang bidadari tewas oleh peluru tajam aparat keamanan?

Jumat lalu, sebelum pembongkaran makam, Global New Light Of Myanmar — surat kabar yang dikelola pemerintah Myanmar — memberitakan para ahli menganalisis foto itu dan menyimpulkan cedera itu tidak konsisten dengan yang disebabkan oleh senjata anti huru-hara

“Jika luka akibat senjata anti huru-hara atau peluru taham, tidak mungkin kepala almarhum dalam kondisi baik,” tulis surat kabar itu. “Badan hukum masih menyelidiki penyebab kematian Kyal Sin, dan lebih banyak informasi akan diumumkan pada waktunya.”

Kyal Sin adalah satu 38 pengunjuk rasa yang tewas pada Rabu lalu, hari paling berdarah sejak militer mengambilalih kekuasaan. Militer menahan diri untuk tidak menggunakan kekuatan, tapi tidak akan membiarkan protes mengancam stabilitas.

Back to top button