Crispy

Militer Myanmar Razia Ponsel Penduduk, Tatmadaw-Kachin Bentrok Senjata

  • Tentara memaksa penduduk membuka ponsel untuk mencari bukti digital.
  • Kachin dan Tatmadaw bentrok di negara bagian Shan.

JERNIH — Tentara Myanmar menangkap seorang kepala sekolah dan dua pekerja di Minhla, wilayah Magwe, setelah memeriksa isi ponselnya.

Win Aung Nyein, kepala sekolah menengah di Desa Htangaing, dikepung aparat keamanan di sebuah koko tak jauh dari gerbang sekolah, Kamis 11 Maret pukul 08:00.

Tentara merampas ponsel dan meminta password agar bisa dibuka. Tentara mencari bukti berupa video, pesan pembangkangan sosial (CDM), gambar Aung San Suu Kyi, dan bukti-bukti lain yang memperlihatkan pemiliknya adalah penentang militer.

Tidak jauh dari lokasi Win Aung Nyeim ditangkap, tentara menangkap dua orang berusia 20-an; Kaung Myat Phyo dan Aung Ko, setelah membuka ponsel keduanya.

Seorang penduduk mengatakan polisi juga memeriksa ponsel penduduk lainnya. Tidak diketahui berapa lagi yang ditangkap karena menyimpan bukti digital dukungan CDM.

Myanmar Now memberitakan Kaung Myat Phyo dan Aung Ko adalah pekerja harian di Perusahan Minayk dan Gas Myanmar. Keduanya, bersama kepala sekolah, kini ditahan di sebuah pabrik.

Protes di Minhla berlangsung hampir setiap hari sejak 8 Februari, atau sepekan setelah kudeta militer.

Serangan Kachin

Di Desa Selzin, kotapraja Hpakant, negara bagian Kachin, Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) menyerang pos militer terdepan Myanmar sebelum fajar.

Kolonel Naw Bu, petugas informasi KIA, mengatakan serangan dilakukan Batalyon 26 KIA. “Hampir dua bulan sejak Tatmadaw, militer Myanmar, melakukan operasi di wilayah yang dikuasai Brigade 4 KIA,” kata Naw Bu.

Bentrokan, masih menurut Naw Bu, terjadi hampir setiap hari di wilayah yang dikuasai KIA di negara bagian Shan. Serangan Kamis lalu kemungkinan diorganisir seorang komandan KIA untuk membantu yang lain.

Pasukan KIA muncur tanpa menduduki pos terdepan yang direbut. Setelah penyerbutan itu, Tatmadaw balik menyerang markas Batalyon KIA 26 dengan helikopter.

Tidak ada kabar berapa korban tewas atau luka di kedua pihak. Yang pasti, serangan KIA berpotensi membangkitkan perlawanan etnis bersenjata yang lain.

Back to top button