Crispy

Miss Palestine akan Memulai Debutnya di Kontes Kecantikan Miss Universe 2025

Nadeen Ayoub, mantan finalis Miss Earth, akan mewakili Palestina di Miss Universe 2025, perwakilan pertama negara tersebut dalam kontes kecantikan global tersebut.

JERNIH – Palestina akan mengirim wakilnya di ajang Miss Universe untuk pertama kalinya tahun ini. Nadeen Ayoub dikonfirmasi sebagai kontestan Palestina untuk edisi ke-74 dari kontes kecantikan global tersebut.

Acara ini dijadwalkan berlangsung pada 21 November di Pak Kret, Thailand. Ayoub, yang dinobatkan sebagai Miss Palestine 2022, mengumumkan hal itu di media sosial kemarin, dengan membagikan foto dirinya mengenakan gaun bersulam tatreez tradisional karya desainer Palestina Hiba Abdelkarim. Karya desainer tersebut telah dikenakan tokoh-tokoh terkemuka, termasuk Ratu Rania dari Yordania.

Pada 2022, Ayoub menjadi orang Palestina pertama yang berkompetisi di Miss Earth, di mana ia berhasil masuk dalam lima besar finalis. Ia mengatakan keputusannya untuk menunda partisipasi di Miss Universe hingga saat ini dipengaruhi oleh krisis kemanusiaan di negaranya.

“Saya bangga berjalan di jalan ini, terutama di masa ini, ketika kita semua perlu menyuarakan aspirasi Palestina,” ujarnya mengutip The National. “Saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa perempuan Palestina tidak hanya tangguh dan cantik, tetapi juga pemimpin, inovator, dan penggerak perubahan,” ujarnya.

“Saat Palestina dilanda kepedihan, terutama di Gaza. Saya menyuarakan suara rakyat yang tak mau dibungkam. Kami lebih dari sekadar penderitaan kami, kami adalah ketangguhan, harapan, dan detak jantung tanah air yang terus hidup melalui kami.”

Dibesarkan antara Palestina, AS, dan Kanada, Ayoub memiliki gelar di bidang sastra dan psikologi dan merupakan pelatih kesehatan dan nutrisi bersertifikat. Sejak 2022, ia telah bekerja sama erat dengan Sayidat Falasteen, inisiatif filantropi dan media dari Miss Palestine Organisation, yang memperkuat suara perempuan di Palestina dan diaspora, mendukung bisnis mereka, dan menyoroti dampak mereka.

Ia juga pendiri Olive Green Academy, yang mempromosikan keberlanjutan dan kesadaran lingkungan. Melalui akademi tersebut, ia membantu perempuan Palestina berlatih media digital dan advokasi lingkungan, mendukung mereka meluncurkan usaha berkelanjutan dan bertindak sebagai duta iklim.

Back to top button