Crispy

Muhammadiyah Sarankan Salat Iedhul Adha Sebaiknya di Rumah Saja

JAKARTA, Masih tingginya angka pasien Covid-19 diberbagai daerah membuat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerbitkan surat edaran tentang protokol ibadah kurban dan salat Idul Adha di masa pandemi Covid-19. Sesuai Kalender 2020, Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah, yang jatuh pada hari Jumat 31 Juli 2020.

Surat edaran (SE) tersebut bernomor 06/EDR/I.0/E/2020 Tentang Tuntunan Ibadah Puasa Arafah, Iduladha, Kurban, dan protokol ibadah kurban pada masa pandemi Covid-19 dan ditandatangani oleh Ketua Umum Haedar Nasir, Rabu (24/6/2020).

Adapun dalam SE tersebut, para pimpinan Muhammadiyah menyarankan agar salat iduladha di lapangan ditiadakan.

“Salat iduladha di lapangan sebaiknya tidak dilaksanakan,” demikian surat edaran yang dibacakan oleh Pendakwah dan Tokoh Muhammadiyah, Agung Danarto melalui siaran langsung di media sosial resmi Muhammadiyah di Gedung Pusat Muhammadiyah Yogyakarta.

SE memberi kelonggaran jika ada warga tetap akan menggelar salat iduladha, maka Salat tersebut dapat dilakukan di rumah bersama anggota keluarga dengan cara yang sama seperti yang dilakukan ketika salat idulfitri beberapa waktu lalu.

Sedangkan bagi warga yang berada di zona hijau, Agung menyatakan mereka boleh menggelar salat iduladha di lapangan kecil atau tempat dan ruangan terbuka di wilayah sekitar masing-masing.  Namun tetap melakukan protokol kesehatan.

“Tentunya dengan protokol kesehatan yang tetap harus diperhatikan,” kata dia.

Sedangkan jumlah peserta salat iduladha dibatasi maksimum 30 orang

“Dan jumlahnya tidak banyak. Kalau biasanya pemerintah menerapkan maksimum 30,” kata dia, “Juga Takbir, dan mohon tidak mudik juga. Takbir di rumah dan buat bapak ibu semuanya usahakan tetap di rumah dan tidak mudik kemana-mana.”

Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC), Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Syamsudin menambahkan jika kondisi saat ini belum stabil menjadi alasan agar salat iduladha di lapangan tidak digelar.

“Kalau ditanya lebih baik salat Iduladha-nya di mana, nah jawabannya yang pertama tentu saja di rumah. Kenapa, karena kondisinya masih belum aman,” kata Agus.

Kemudian terhadap warga yang memaksakan kehendak untuk menggelar salat iduladha di lapangan, maka mereka yang hadir wajib memperhatikan protokol kesehatan. Selain itu, jemaah juga harus mengikuti petunjuk dari majelis tarjih di tempat masing-masing.

 (tvl)

Back to top button