Musim Haji 2021 Bisa Bikin Saudi Untung Dibanding 2020. Ini Alasannya
Dengan program vaksinasi besar-besaran yang berlangsung di Arab Saudi, di mana lebih dari 51 persen populasi negara itu telah menerima satu suntikan vaksin, sementara lebih dari 8,4 persen telah menerima dua suntikan, Arab Saudi sedang mempersiapkan musim haji yang lebih besar tahun ini.
JERNIH– Selama sekian dekade, musim haji telah menghasilkan jutaan keuntungan bagi ekonomi Saudi. Berkat setidaknya dua juta peziarah setiap tahun, beberapa industri Saudi mendapat manfaat dari acara keagamaan tahunan yang berlangsung di kota Mekkah itu.
Menjadi tuan rumah antara dua hingga tiga juta pengunjung dalam rentang dua minggu, maskapai Saudi, hotel, restoran, pusat perbelanjaan, dan sektor transportasi, saat itu merasakan dampak positif dari musim haji. Pada 2019, pendapatan haji menyumbang sekitar tujuh persen dari PDB Saudi, berjumlah lebih dari 12 miliar dolar AS.
Namun, kenyataan itu berubah drastis pada tahun 2020, setelah pandemi COVID-19 memaksa otoritas Saudi mengambil keputusan untuk membatasi ritual haji hanya untuk beberapa ribu penduduk Muslim di negaranya. Saudi memang melakukan penguncian ketat untuk sebagian besar wilayah.
Musim haji 2020 dirancang dengan hati-hati untuk diadakan bagi beberapa ribu orang, di tengah penerapan uji yang ketat, jarak social. Desinfeksi konstan dijalankan di semua fasilitas di Mekkah, sehingga secara dramatis memangkas pendapatan tahunan musim haji ini.
Meskipun bayang-bayang virus corona masih menghantui peristiwa global dan rencana besar di seluruh dunia, musim haji 2021 mungkin akan mengalami beberapa perubahan jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Dengan program vaksinasi besar-besaran yang berlangsung di Arab Saudi, di mana lebih dari 51 persen populasi negara itu telah menerima satu suntikan vaksin, sementara lebih dari 8,4 persen telah menerima dua suntikan, Arab Saudi sedang mempersiapkan musim haji yang lebih besar tahun ini.
Tahun ini, sekitar 60.000 peziarah akan diizinkan untuk mengambil bagian dalam ritual rukun Islam kelima tersebut. Memiliki jumlah Jemaah haji yang relatif lebih besar tahun ini, telah dikaitkan dengan kondisi pihak berwenang bahwa semua peziarah harus divaksinasi penuh, untuk memastikan keselamatan semua peserta. Itu berarti kesuksesan yang lebih besar daripada yang dicapai pada tahun 2020.
Jelas, vaksinasi dan prosedur keselamatan lainnya akan terus menjadi salah satu persyaratan terpenting untuk musim haji mendatang, yang akan memungkinkan Arab Saudi secara bertahap menyambut jutaan pengunjung internasional untuk haji tahunan di era pasca-COVID. [Al-Bawaba]