Muslim India Gunakan Ongkos Naik Haji untuk Bantu Korban Covid-19
- Arif Shah bangga diberi kesempatan oleh Allah Swt untuk membantu sesama.
- Partai Bharatiya Janata (BJP) yang anti-Muslim mengirim surat ucapan terima kasih kepada Arif Shah dan keluarga.
New Delhi — Arif Shah, seorang Muslim India, senang ketika namanya tertera dalam daftar orang diijinkan melakukan perjalanan haji bersama istri dan putranya.
Ia telah menyiapkan 10 ribu dolar AS, atau Rp 145 juta, untuk membiayai perjalanan itu tapi belum menyetorkannya ke biro perjalanan.
Ketika pemerintah India mengumumkan penguncian nasional pada 24 Maret 2020 untuk memperlambat penyebaran virus korona, Arif dan keluarga membatalkan niat melakukan perjalanan. Ia menggunakan seluruh biaya perjalanan haji untuk membantu orang lain.
“Kami benar-benar berharap mengunjungi Mekkah dan Madinah untuk menunaikan haji, tapi virus korona menghambat,” kata Arif. “Kami pikir Allah tidak ingin kami menunaikan haji tahun ini. Allah ingin kami menggunakan biaya naik haji untuk tujuan lebih mulia.”
Keputusan Arif dan keluarga menggunakan uang itu dipicu kesadaran betapa banyak orang menderita kehilangan pekerjaan akibat pandemi. India mengalami krisis kemanusiaan, dengan ribuan pekerja migran putus asa tanpa penghasilan dan pulang kampung berjalan kaki.
Arif Shah dan keluarga tinggal di Surat, di negara bagian Gujarat. Ia menyaksikan situasi serupa di sekelilingnya.
Ia meminta Akram, putranya yang berusai 25 tahun yang, mendistribusikan bantuan ke orang-orang miskin di sekelilingnya. Akram adalah pedagang tekstil, yang menjalankan Unity Charitable Trust (UCT) sejak 2016.
“Kami memutuskan menggunakan tenaga kerja dan sumber daya UCT untuk membagikan paket makanan kepada orang miskin,” kata Akram. “Tidak boleh ada orang kelaparan di sekeliling kami selama masa sulit ini.”
Akram melakukan semua itu sejak Maret 2020 lalu. Ia menyediakan kebutuhan pokok bagi ratusan menduduk, dan menggerakan banyak orang untuk memberikan uang kepada UCT untuk dibelikan makanan dan didistribusikan.
Ucapan terima kasih datang dari pemerintah lokal, dan perwakilan Partai Bharatiya Janata — kekuatan politik berkuasa yang cenderung anti-Islam.
“Pandemi virus korona memiskinkan semua orang. Jadi, kami tidak hanya membantu Muslim tapi semua agama,” kata Akram.
Sebagai anak tertua dari enam bersaudara, Akra sadar akan kerja keras orang tua untuk menabung demi menunaikan ibadah haji. “Kami bangga ayah dan ibu memilih menggunakan uang itu untuk membantu orang lain,” katanya.
Arif Shah tidak menyesali keputusannya menggunakan uang itu. “Itu rezeki yang diberikan Allah. Adalah keinginan Allah melayani orang miskin,” katanya.
“Kami bangga diberi kesempatan oleh Allah untuk membatu sesama,” lanjut Arif.
Razia, istri Arif, mengatakan; “Anda pergi haji hanya ketika Allah memanggil Anda. Saya yakin Allah lebih buka kami membantu sesama, dengan menggunakan uang untuk menunaikan haji.”