NASA Uji Terbang Taksi Udara Buatan Joby Aviation
- Uji terbang akan berlangsung di sejumlah lokasi dalam beberapa tahun.
- Taksi mengangkut dua penumpang, dan mampu terbang sejauh 150 mil.
- Tenaga listrik membuat pesawat tidak bising saat terbang di atas kota.
JERNIH — Badan Antariksa AS (NASA) baru-baru ini menguji terbang taksi udara futuristik bertenaga baterei yang dibangun perusahaan start-up California Joby Aviation.
The Sun memberitakan pesawat dengan dua kursi penumpang lepas landas dari landasan vertical all-electrik (e-VTOL) Joby, dan meluncur sejauh 150 mil, atau 225 kilometer.
Pewat diangkat dan diterbangkan enam baling-baling raksasa, dan dirancang untuk mengangkut dua penumpang berkeliling satu kota, atau terbang dari satu ke lain kota.
Tenaga baterei membuat pesawat terbang tanpa suara bising yang mengganggu masyarakat di bawahnya. Pesawat juga mampu memangkas waktu tempuh penumpang dengan taksi tradisional.
Dalam sebuah posting blog 1 September lalu, NASA mengatakan sedang bekerja sama dengan Joby. Pengujian dimulai akhir bulan lalu di Electric Flight Base di dekat Big Sur, California.
Proyek ini adalah bagian kampanye nasional Advanced Air Mobility (AAM) NASA, yang bertujuan membantu pasar penerbangan yang sednag berkembang.
Uji terbang akan berlangsung sampai 10 September, dan kali pertama NASA menguji pesawat eVTOL sebagai bagian kampanye.
“Kelak, pesawat eVTOL dapat berfungsi sebagai taksi udara bagi masyarakat kota di seluruh AS, menambah moda transportasi untuk memindahkan orang dan barang,” kata NASA.
Selama uji terbang, NASA mengumpulkan informasi bagaimana kendaraan bergerak, suara kendaraan, dan bagaimana kendaraan berkomunikasi dengan pengontrol.
Di situs web-nya, NASA mengatakan kampanye AAM akan berlangsung di beberapa lokasi selama beberapa tahun.
Bersaing
Joby Aviation bukan satu-satunya perusahaan yang mengembangkan taksi terbang. Tahun 2017, drone taksi terbang otonom yang dibangun Velocopter mengudara di atas Dubai sebagai bagian uji terbang awal untuk layanan komersial. Perusahaan lain adalah Uber.
Velocopter ingin meluncurkan taksi terbang pertama tahun 2022. Meski banyak hype di seputar teknologi ini, banyak pakar meragukan kelayakan moda transportasi baru ini.
Kritikus mengatakan agar layanan sepenuhnya beroperasi, peraturan terbang di atas kota perlu dilonggarkan. Lainnya, layanan ini pasti mahal untuk individu dari kelas sosial mana pun.
Lainnya megnatakan apakah infrastruktur pengisian baterei dapat disiapkan untuk mengisi armada dalam jumlah besar.