Netizen Tiongkok: Jika Jadi Anggota Partai Komunis Cina, Jackie Chan Bukan Contoh yang Baik
![](https://jernih.co/wp-content/uploads/bunker-nazi-2.jpg)
- Jempol ke bawah memang tidak mendominasi komentar netizen Cina terhadap pernyataan Jackie Chan.
- Kehidupan perselingkuhan dan anak tertangkap mengkonsumsi narkoba jadi sorotan.
JERNIH — Jackie Chan, legenda film Kung Fu Hong Kong, menyampaikan niatnya menjadi anggota Partai Komunis Cina (PKC). Netizen Cina bereaksi.
Di Weibo, platform media sosial Cina, netizen mengemukakan pendapat beragam. Sebagian menyambut gembira keinginan Jackie Chan menjadi bagian PKC, tapi lainnya meragukan.
“Saya tidak meragukan patriotisme dan profesionalisme Jackie Chan, tapi gaya hidupnya bukan sesuatu yang dicontoh,” kata seorang netizen. “Anggota partai perlu memberi contoh positif.”
“Dia mungkin tidak serius. Dia hanya berakting pada kesempatan berbeda,” ujar pengguna Weibo lainnya.
Kritik terhadap gaya hidup Jackie Chan kemungkinan berasal dari perselingkuhan di luar nikah sejak 1999, serta hukuman penjara enam bulan untuk pelanggaran narkoba yang diterima putranya.
Pengguna Weibo lainnya menuduh Chan ‘mempermalukan’ Tiongkok di luar negeri, dan itu sebabnya PKC lebih suka tidak dikaitkan dengannya.
“Dia terlalu Amerika,” tulis pengguna Weibo lainnya.
Namun, tanggapan jempol ke bawah tidak mendominasi. Beberapa berpendapat Jackie Chan sangat berpikiran terbuka.
Jackie Chan kini berusia 67 tahun, dan saat ini menjadi anggota Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok — sebuah dewan penasehat legislatif yang berbasis di Beijing.
Sejauh ini Jackie Chan telah memperlihatkan nasionalisme dan patriotisme-nya. Tahun 2019, misalnya, dia mengkritk protes anti-Beijing di Hong Kong. Ia menggambarkan aksi protes itu sedih dan menyedihkan.
Saat itu Jackie Chan memposting bendera Tiongkok di Weibo, setelah pengunjuk rasa Hong Kong terlihat merusak lambang negara.
“Saya bangga menjadi orang Cina. Bendara merah bintang lima dihormati di seluruh dunia,” katanya dalam sebuah wawancara.