Crispy

Pasukan Israel Menembaki Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon Selatan

JERNIH – Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) melaporkan tentara Israel menembaki pasukannya pada hari Minggu (16/1/1025) di bagian selatan negara itu dalam serangan terbaru oleh militer zionis itu.

Sebelumnya UNIFIL mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Israel menembaki pasukan penjaga perdamaian UNIFIL dari tank Merkava dari dekat posisi yang didirikan Israel di wilayah Lebanon. Peluru senapan mesin berat mengenai sekitar lima meter dari personel mereka.

Pasukan penjaga perdamaian baru dapat meninggalkan lokasi 30 menit kemudian setelah tank tersebut mundur kembali ke posisi Israel. Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengklaim pihaknya tidak sengaja menembaki pasukan penjaga perdamaian dan menyalahkan “kondisi cuaca buruk”.

UNIFIL telah bekerja sama dengan tentara Lebanon untuk mengkonsolidasikan gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Lebanon Hizbullah yang dicapai November lalu. Pasukan tersebut telah berulang kali menjadi sasaran tembakan Israel selama konflik, yang dimulai setelah serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Masih menutur UNIFIL, insiden tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang mengakhiri konflik tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah, dan juga menjadi dasar gencatan senjata November lalu. Gencatan senjata itu bertujuan untuk mengakhiri permusuhan lebih dari setahun antara kedua pihak, yang pecah setelah dimulainya perang Gaza.

Berdasarkan kesepakatan itu, Israel harus menarik pasukannya dari Lebanon selatan, tetapi tetap menempatkan mereka di lima wilayah yang dianggap strategis. Israel juga telah melancarkan serangan rutin ke sejumlah target di Lebanon, dengan dalih serangan ditujukan ke lokasi dan operasi Hizbullah.

Militer Israel mengatakan insiden tersebut sedang diperiksa dan ditangani melalui saluran penghubung militer resmi. Insiden hari Minggu bukanlah pertama kalinya UNIFIL menuduh Israel membahayakan pasukannya. “Sekali lagi, kami menyerukan kepada IDF untuk menghentikan segala perilaku agresif dan serangan terhadap atau di dekat pasukan penjaga perdamaian,” tegas pasukan tersebut.

Sementara itu, militer Lebanon menuduh Israel “melanggar kedaulatan Lebanon, menyebabkan ketidakstabilan, dan menghalangi pengerahan penuh militer di selatan”. Angkatan Darat direncanakan dikerahkan ke daerah itu bersama UNIFIL sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata. Dikatakannya, pihaknya “bekerja, dalam koordinasi dengan negara-negara sahabat, untuk mengakhiri pelanggaran yang berkelanjutan”.

Back to top button