Pejabat Israel Sarankan PM Netanyahu Jatuhkan Bom Nuklir ke Gaza
- Amichai Eliyahu adaman anggota Otzma Yehudit, partai politik anti-Arab.
- Seluruh kabinet PM Netanyahu mengutuk Eliyahu dan meminta sang menteri dipecat.
JERNIH — Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu menyarakankan PM Benjamin Netanyahu menggunakan bom nuklir di Jalur Gaza.
Sarankan itu disampaikan secara terbuka, Minggu 5 November, dalam wawancara dengan Radio Kol Berama dan menimbulkan kemarahan luar biasa banyak pejabat pemerintahan Israel. PM Netanyahu segera bertindak dengan menskor Eliyahu tanpa batas waktu.
Dalam wawancara itu, wartawan bertanya apakah Israel mempertimbangkan menjatuhkan bom ke kantong Palestina, dan Eliyahu menjawab; “Itu salah satu kemungkinan.”
Eliyahu adalah anggota Otzma Yehudit, partai sayap kanan yang berkoalisi dengan PM Benjamin Netanyahu. Ia dikenal dengan sikap kerasnya terhadap Palestina.
Ia juga menentang pemberian bantuan kepada penduduk Gaza yang terkepung selama beberapa pekan. Menurutnya, Israel tidak akan menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Nazi, dan tidak ada warga sipil Gaza yang tidak terlibat.”
Eliyahu menyamakan Hamas dengan Nazi karena kebenciannya terhadap Yahudi.
Tak lama setelah wawancara itu, PM Netanyahu mengumumkan Eliyahu diskors dari semua pertemuan kabinet. Di akun X-nya, kantor perdana menteri mengatakan pernyataan Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan, dan Israel beroperasi sesuai standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian orang tidak bersalah.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengutuk kata-kata Eliyahu yang tidak bertanggung jawab. “Ada baiknya Eliyahu bukan orang-orang yang bertanggung jawab atas keamanan Israel,” kata Gallant.
Yair Lapid, pemimpin oposisi Israel, mengatakan pernyataan Eliyahu menimbulkan kerugian bagi keluarga para sandera, masyarakat Israel, dan kedudukan negara di mata internasional. Lapid mendesak Netanyahu memecat Eliyahu.
Pernyataan Eliyahu juga direspon Hamas, yang menyebut kalimat sang menteri sebagai ekspresi Nazisme dan praktik genosida setelah kegagalan militer Israel dalam operasi darat.
Eliyahu berupaya mengatasi kemarahan pemerintah dan publik Israel dengan mengatakan; “Jelas bagi siapa pun yang berotak bahwa pernyataan saya tentang bom nuklir hanya metafora.”
Namun, menurut Eliyahu, Israel harus menunjukan respon yang kuat dan tidak proporsional terhadap Hamas. Pendekatan ini akan menunjukan bahwa Nazi dan pendukungnya tidak ada gunanya.
Israel tidak pernah menyangkal atau mengkonfirmasi memiliki enjata nuklir, tapi berkat Moderchai Vanunu — mantan teknisi nuklir Israel — dunia tahu negeri Yahudi itu memiliki program nuklir yang terus dikembangkan.
Reaktor nuklir Israel di Gurun Negev ditengarai terus memproduksi plutonium untuk membuat bom atom.