Pemberontak Suriah Bakar Musoleum Hafez al-Assad
- Pemeluk Alawites setuju bekerja sama dalam pemerintahan Suriah yang baru, dan menyingkirkan simbol-simbol Dinasti al-Assad.
- Sehari sebelum pembakaran, masyarakat Qardaha — yang notabene pemeluk Alawites — menjarah musoleum orang yang pernah mereka puja.
JERNIH — Disaksikan pemeluk Alawites, loyalis Keluarga al-Assad selama 50 tahun, pemberontak Suriah membakar Musoleum Hafez al-Assad di Qardaha, Rabu 11 Desember.
Dalam video yang diunggah Timour Azhari di X terlihat pemberontak menyaksikan pembakaran dan memvideokannya. Musoleum itu tidak terlihat lagi, yang ada hanya kobaran api dan narasi pembuat video.
Sebelumnya, menurut Timour Azhari, menjarah musoleum itu. Mereka membawa apa pun yang bisa dibawa; kursi, meja, sampai unit pendingin.
Pembakaran terjadi dua hari setelah delegasi pemberotak bertemu pemimpin dan pemuka agama Alawites di balai kota Qardaha untuk mendiskusikan perdamaian. Mereka sepakat membuat perjanjian tertulis.
Pemberontak menyeru penduduk Qardaha menyerahkan senjata. bekerja sama dengan Hayat Tahrir as-Sham dan Tentara Pembebasan Suriah, membangun Suriah baru dan menyingkirkan simbol-simbol pemerintahan Dinasi Assad di depan umum. Pemeritahan Suriah yang baru menghormati kergaman agama dan budaya, serta kebebasan berpikir.
Pemimpin dan pemuka Alawites setuju. Mereka menandatangani perjanjian dan pemberontak dan membacakannya. Pemberontak juga melakukan hal serupa.
Namun, peristiwa ini tampaknya belum dikomunikasikan secara menyeluruh ke elemen pemberontak. Akibatnya, ketika terjadi pembakaran Musoleum Hafez al-Assad, banyak personel pemberontak yang mengintimidasi penduduk Alawites.
Meski demikian, perjanjian ini mengakhiri ketakutan Alawites akan balas dendam Muslim Sunni. Selama setengah abad Alawites menjadi loyalis Keluarga Assad. Hafez dan Bashar al-Assad kerap mengatakan menyebut pemberontak sebagai teroris yang akan membunuh minoritas.