Pemerintah Cari Pulau Buat Bangun RS Khusus Penyakit Menular, Termasuk Corona?
JAKARTA – Pemerintah kini tengah mencari pulau khusus untuk membangun rumah sakit yang nantinya diperuntukkan bagi mereka yang mengindap penyakit menular.
“Kami akan mencari suatu tempat kosong, pulau yang, kami punya banyak, ribuan pulau yang masih kosong. Itu nanti rencananya akan dipilih satu khusus untuk rumah sakit,” ujar Menkopolhukam, Mahfud MD di Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Menurut Mahfud, upaya itu tak hanya sekadar menangani wabah virus Corona. Namun sebagai upaya jangka panjang pemerintah dalam menghadapi penyakit-penyakit menular.
“Bukan hanya corona, presiden (Jokowi) minta yang jangka panjang itu disiapkan rumah sakit khusus yang menangani virus-virus menular,” katanya.
Karena itu, nantinya di pulau tersebut tak hanya fasilitas rumah sakit saja, namun bakal dibangun pusat rehabilitasi dan penanganannya.
“Pulaunya ini masih dicari tapi kalau yang sekarang dipastikan Corona ini belum satupun orang kena di sini, di Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 238 warga negara indonesia (WNI) dari Wuhan, Cina, kini tengah menjalani rehabilitasi di Natuna, Kepaulauan Riau. Hal tersebut sebagai prasyarat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam tahap evakuasi.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Anung Sugihantono, mengatakan tak ada peningkatan suhu tubuh yang terdeteksi terhadap 285 WNI termasuk kru dan tim penjemput saat evakuasi.
“Belum ada keluhan termasuk batuk, pilek, sesak nafas yang diduga ada hubungannya dengan novel coronavirus,” ujarnya di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Ia menjelaskan, memasuki hari keempat masa observasi, pemerintah menambah tujuh orang tim psikologi yang bergabung bersama dokter spesialis paru, penyakit dalam, jantung, anastesi dan kebidanan. Selain itu, ada dokter umum dan perawat yang bertugas di rumah sakit lapangan yang siap 24 jam memberikan pelayanan medis.
Kemudian, tim juga melakukan pengawasan dan pengendalian lingkungan termasuk pemeriksaan makanan dan melakukan disinfektan di meja dan alat makan tiga kali sehari setelah digunakan.
“Pengawasan kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah, pengawasan kualitas air dan pemberian kaporit di kolam penampungan dan tangki reservoir di posko itu,” katanya.
“Pengamatan langsung semua warga negara kita di dalam melakukan aktivitas riang gembira. Makanan dinikmati semua,” Anung menambahkan.
Anung menambakan, Pemerintah juga memperketat pintu masuk dengan Singapura setelah di negara itu, ditemukan penularan virus corona. Hal itu dilakukan untuk mencegah potensi masuknya virus tersebut ke wilayah Indonesia.
“Pemerintah Indonesia menginventarisir sekaligus melakukan pengetatan terhadap pintu masuk berbagai negara termasuk Singapura,” kata dia.
Apalagi Kementerian Kesehatan Singapura baru-baru ini mengkonfirmasi seorang warga negara Indonesia yang bekerja di negara itu positif terdampak virus corona. Meski identias WNI tersebut belum diketahui. [Fan]