Pemprov Jatim Sediakan Naskah Khotbah ‘Salat Idul Fitri di Rumah Saja’
Khofifah meminta dengan sangat kepada masyarakat untuk bersilaturahmi dengan cara online. Hal itu bisa dilakukan melalui skype, zoom, what’s app call, dan juga layanan virtual lainnya
SURABAYA—Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyediakan panduan melaksanakan ibadah salat Idul Fitri lengkap dengan format naskah khotbah guna memudahkan masyarakat melakukan ibadah salat Idul Fitri 1441 H di rumah.
Panduan melaksanakan ibadah salat Idul Fitri tersebut bisa diakses melalui website resmi Pemprov Jawa Timur. Di sana terdapat panduan melaksanakan ibadah salat Idul Fitri lengkap dengan naskah khotbah untuk dibaca sebagai rukun salat Idul Fitri.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, sebagaimana dianjurkan Wakil Presiden RI, MUI serta Kemenag, masing-masing daerah yang sudah masuk dalam kategori zona merah atau yang sudah ada di antara warganya yang terinfeksi covid-19, dianjurkan untuk salat Idul Fitri di rumah saja.
“Daerah yang sudah ada warganya yang terkonfirmasi positif maka diharapkan salat Idul Fitri di rumah masing-masing. Dan kita siapkan format naskah khotbah di website Pemprov Jatim,”ujar Gubernur Khofifah dalam konferensi pers yang dilakukan di Gedung Negara Grahadi.
Dalam website tersebut, dikatakan gubernur perempuan pertama Jatim ini bisa dijadikan acuan bagi masyarakat saat salat Idul Fitri di rumah. Misalnya dalam satu keluarga menggelar salat Idul Fitri di rumah dengan saling berbagi peran antara imam dan juga khotib. Dengan harapan meski tidak bisa salat di masjid, namun kekhidmatan merayakan hari kemenangan tidak berkurang.
“Dengan begini kami berharap agar seluruh masyarakat tidak kehilangan khidmadnya merayakan 1 Syawal,”ujar Gubernur.
Lebih lanjut wanita yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI ini juga meminta dengan sangat pada masyarakat untuk bersilaturahmi di hari Idul Fitri kali ini cukup dengan cara online. Hal itu bisa dilakukan melalui skype, zoom, what’s app call, dan juga layanan virtual lainnya.
Hal ini dikerenakan silaturahmi dengan cara bertatap muka, berkerumun dan juga bersalam-salaman menjadi hal yang berisiko tinggi terhadap adanya transmisi virus.
“Kami mengimbau dengan sangat agar warga Jatim untuk tidak melakukan silaturahmi dari rumah ke rumah. Karena saat ini persentase orang tanpa gejala (OTG) di Jawa Timur kian meningkat, mencapai 34 persen,” kata Khofifah.
Gubernur mengingatkan, saat ini pertumbuhan kasus orang terinfeksi covid-19 masih terus meningkat dan hal itu harus diantisipasi oleh seluruh pihak. “Apalagi besok itu sudah per pekan, biasanya saat per pekan itu pasar-pasar tradisional itu padat. Maka minggu kemarin kami juga sudah melakukan koordinasi dengan pemda dan pengelola pasar agar pasar tradisional itu di-manage dengan aman sehingga perdagangan bisa tetap jalan tapi orang tidak berkerumun,” kata Khofifah.
Dengan tetap memperhatian ketat protokol kesehatan, ia berharap agar masyarakat tetap bisa terjaga dari penyebaran covid-19. [ ]