Pencurian Uang Kripto Terbesar: Peretas Gasak Rp 8,8 Triliun dari Blockchain Ronin
- Peretas menggunakan kunci pribadi yang dicuri.
- Uang yang dicuri masih ada di dompet digital.
JERNIH — Proyek Blockchain Ronin, Selasa 29 Maret, mengatakan peretas mencuri cryptocurrency hampir 615 juta dolar AS, atau Rp 8,8 triliun, dari sistemnya dan menjadi pencurian kripto terbesar.
Peretas tak dikenal, menurut Ronin, pada 23 Maret mencuri 173.600 token eter dan 25,5 juta token USD coin. Saat pencurian terjadi, nilai token eter dan token USD coin 540 juta dolar AS, atau Rp 7,7 triliun. Kini, membengkak menjadi 615 juta dolar, atau Rp 8,8 triliun.
Elliptic, perusahaan analisis blockchain, menempatkan kasus pencurian ini sebagai yang terbesar kedua dalam catatan.
Ronin digunakan untuk memberi daya pada game online populer Axie Infinity, yang menggunakan token non-fungible (NFT) dan merupakan koleksi NFT terbesar berdasarkan volume penjualan sepanjang masa, menurut CryptoSlam — pelacak pasar NFT.
Dalam sebuah posting di blog, Ronin mengatakan peretas menggunakan kunci pribadi yang dicuri — kata sandi yang diperlukan untuk mengakses dana kripto — dan membawa kabur dana itu.
Ronin menemukan peretasan pada selasa 29 Maret. “Kami bekerja secara langsung dengan berbagai lembaga pemerintah untuk memastikan penjahat diadili,” katanya. “Kami juga sedang berdiskusi dengan Axie Infinity untuk memastikan tidak ada dana pengguna yang hilang.”
New York Post berusaha menghubungi Ronin lewat twitter, tapi tidak ada respon. Kabar lain menyebutkan Ronin sedang bekerja dengan pelacak blockchain utama Chainalysis untuk menemukan dana yang dicuri. Sejauh ini dana masih ada di dompet digital peretas.