Peneliti Temukan Keturunan Langsung Pemimpin Legendaris Indian Sioux Sitting Bull
- Sisa rambut Sitting Bull tersimpan di Museum Smithsonian selama satu abad.
- Tahun 2007 rambut itu diserahkan ke Ernie LaPointe, yang mengaku keturunan langsung Sitting Bull.
- Kini peneliti mengkonfirmasi bahwa Keluarga LaPointe adalah keturunan langsung pemimpin legendaris itu.
JERNIH — Peneliti menemukan cicit Sitting Bull, pemimpin legendaris suku Indian Lakota Sioux, menggunakan teknik DNA baru yang inovatif.
Cicit sang legenda itu bernama Ernie LaPointe, yang sejak lama menyebut diri sebagai keturunan langsung Tatanka-Iyotanka — nama lain Sitting Bull.
“Bertahun-tahun orang mempertanyakan hubungan saya Ernie LaPointe dengan Sitting Bull,” tulis Keluarga LaPointe dalam rilis berita. “Kini, hubungan kami terkonfirmasi melalui analisis genetik.”
Menurut Keluarga LaPointe, penjelasan ilmiah ini diharapkan mengakhiri spekulasi dan memungkinkan tempat peristirahatan terakhir Sitting Bull diselesaikan.
Menggunakan DNA autosomal yang diekstraksi dari fragmen genetik di kunci rambut, pakar menganalisis siapa keturunan langsung Sitting Bull. Beruntung, rambut Sitting Bull — meski dalam kondisi tidak bagus — tersimpan selama seratus tahun di Museum Smitsoniah di Washington.
Tahun 2007 rambut pemimpin kharismatik itu dikembalikan ke LaPointe dan saudara perempuannya.
Banyak pakat berusaha memecahkan misteri cicit Sitting Bull dengan menggunakan teknik DNA. Namun, teknik DNA mitokondria hanya dapat melacak garis wanita. Atau, teknik kromosom Y dalam nuklir DNA yang melacak garis pria.
Teknik menggunakan DNA nuklir tidak dapat digunakan karena Sitting Bull hanya memiliki anak perempuan. Jenis DNA ini juga sulit diekstraksi dari sisa-sisa rambut yang rusak.
Dalam laporan yang dipublikasikan Science Advances, penulis penelitian mengatakan sepengetahuan kami ini adalah contoh pertama yang diterbitkan dari hubungan keluarga antara kontemporer dan individu historis yang dikonfirmasi menggunakan DNA purba dalam jumlah terbatas.
Butuh waktu 14 tahun bagi para ilmuwan untuk menemukan cara mengekstraksi DNA yang dapat digunakan dari sehelai rambut Sitting Bull yang panjangnya 5 hingga 6 sentimeter (2 inci). Teknik ini mencari DNA autosomal dalam fragmen genetik dalam sampel tubuh.
Penulis studi Eske Willerslev, seorang profesor di departemen zoologi Universitas Cambridge dan Pusat GeoGenetika Yayasan Lundbeck di Denmark, mengatakan Sitting Bull adalah pahlawan bagi sukunya.
“Saya hampir tersedak kopi ketika membaca di sebuah majalah tahun 2007 bahwa Museum Smithsonian memutuskan untuk mengembalikan rambut Sitting Bull kepada Ernie LaPointe dan ketiga saudara perempuannya,” kata Prof Eske dalam rilis berita.
“Saya menulis kepada LaPointe dan menjelaskan bahwa saya mengkhususkan diri dalam analisis DNA kuno,” lanjutnya. “Saya adalah pengabum Sitting Bull, dan saya akan menganggapnya sebagai kehormatan jika diijinkan membandingkan DNA Ernie LaPointe dan saudara perempuannya dengan DNA Sitting Bull.”
Siapa Sitting Bull
Peneliti mengatakan penelitian ini membuka kemungkinan memperluas pencarian silsilah, meski hanya fragmen kecil dari materi kuno yang tersedia.
Sitting Bull terkenal karena mengalahkan Letkol AD AS George Armstrong Custer dalam Pertempuran Little Bighorn tahun 1976. Empat belas tahun setelah pertempuran itu Sitting Bull ditangkap dan dibunuh.
LaPointe mengatakan konfirmasi dia adalah cicit Sitting Bull akan memungkinkan dia menjawab pertanyaan tentang situs pemakaman kepala suku Sioux. Orang-orang dapat memberi penghormatan kepada Sitting Bull di dua makam resmi; Fort Yates di North Dakota dan Mobridge di South Dakota.
LaPointe yakin tulang-belulang Sitting Bull terdapat di Mobridge, tempat yang tidak memiliki hubungan signifikan dengan sang legenda.
Kini, LaPointe berharap statusnya — sebagai keturunan langsung Sitting Bull — dapat mengubur kembali sisa jenazah sang kepala suku di lokasi lebih tepat dan terhormat.