- Andrea Ghez menjadi wanita keempat yang menenangkan Nobel Fisika.
- Roger Penrose, bersama Stephen Hawking, menyusun teori ruang waktu dimulai dengan Big Bang dan berakhir dengan Lubang Hitam.
Stockholm — Roger Penrose, Reinhard Genzel, dan Andrea Ghez memboyong Nobel Fisika 2020 berkat temuan Lubang Hitam (Black Hole).
Goran K Hansson, sekretaris Royal Swedish Academy of Sciences, mengatakan Nobel Fisika tahun ini tentang rahasia tergelap tentang alam semesta.
Penrose dienugerahi untuk temuan bahwa pembentukan Lubang Hitam adalah prediksi yang kuat dari Teori Relativitas Umum Albert Einstein. Genzel dan Ghez mendapat kehormatan membuktikannya dengan temuan benda kompak supermasif di pusat galaksi Bima Sakti.
Ghez, profesor di University of California, Los Angeles, menjadi wanita keempat yang memenangkan Nobel Fisika. Ia juga tercatat sebagai wanita pertama dalam 55 tahun yang memenangkan penghargaan sains paling bergengsi ini.
“Saya pikir hari ini saya lebih bersemangat tentang sisi mengajar dari pekerjaan saya dibanding sebelumnya,” kata Ghez.
“Sangat penting meyakinkan generasi muda bahwa kemampuan mereka bertanya dan berpikir adalah untuk masa depan dunia,” ujarnya.
Menurut Ghez, ia sangat senang menerima Nobel Fisika dan sangat serius dengan tanggung jawab terkait keberadaan wanita dalam sains.
“Saya berharap dapat menginspirasi wanita muda lainnya untuk menekuni bidang ini,” ujar Ghez.
Marie Curie masih menjadi satu-satunya wanita yang dua kali memenangkan Nobel untuk dua bidang ilmu berbeda; Nobel Fisika 1903 dan Nobel Kimia 1911.
Penrose, profesor di Universitas Oxford, bekerja sama dengan fisikawan Stephen Hawking menggabungkan Teori Relativitas Einstein dengan Teori Kuantum, untuk menunjukan bahwa ruang dan waktu dimulai dengan Big Bang dan berakhir di Lubang Hitam.
Genzel, direktur Institut Max Planck untuk Fisika Luar Angkasa di Jerman, dan juga profesor Universitas California, Berkeley.