Crispy

Lokasi Pengungsian Korban Banjir Luwu Utara Minim Protokol Kesehatan

Luwu Utara — Banjir bandang yang menerjang kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada hari Senin (13/7/2020) lalu, dianggap sebagai anomaly iklim oleh Lembaga Penerbangan dan Peneliti Antariksa (LAPAN).

Seharusnya saat ini Indonesia sudah memasuki musim kemarau, namun karena adanya hujan yang turun secara persisten sejak 12 Juli hingga 13 Juli, Lapan menyebutnya sebagai kemarau basah.

Kompas Tv melaporkan hingga saat ini korban banjir bandang masih berada di tenda pengungsian. Yang terletak di daerah perbukitan Dusun Meli pada Sabtu malam (18/7/2020). Warga menempati pengungsian dengan standar protokol Kesehatan yang minim.

Satu tenda ditempati 10 hingga 15 orang. Hal itu menyebab aturan jaga jarak sulit diterapkan. Beberapa pengungsi pun mulai mengeluhkan sakit akibat terkena material banjir dan keluhan sakit lainnya.

Dokter yang menangani para pengungsi  menggunakan alat pelindung diri. Guna menantisipasi penularan Covid-19.

dr. Samuel yang bertugas di tempat itu berkata, “Kita sebagai nakes (tenaga kesehatan) tetap menjaga diri dan mengingatkan kepada para pengungsi karena kita masih berada dalam pandemi untuk menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak.”

Ada 6 kecamatan di Luwu Utara yang terdampak banjir. Dan lebih dari 14 ribu jiwa mengungsi akibat banjir bandang tersebut.

Pesawat CN 295 Tail Number A-2909 milik TNI Angkatan Udara tampak mengamati dan memeriksa daerah yang terdampak banjir dari pantauan udara.

Enam kecamatan yang terdampak banjir tersebut adalah Masamba, Sabbang, Beabunta, Beabunta Selatan, Malangke dan Malangke Barat.

Data Polda Sulsel menyebutkan hingga sabtu sore menyebutkan korban meninggal akibat banjir bandang adalah 36 orang.

Tim DVI (Disaster victim identification) Biddokkes Polda Sulawesi Selatang telah menerima 12 jenazah. 5 berhasil diidentifikasi, sisasnya masih dalam pemeriksaan.

Joko Maharto, Kaur DVI Biddokkes Polda Sulsel menyampaikan agar keluarga yang menjadi korban bencana banjir melaporkan keluarganya yang hilang, di posko DVI yang berada di Rumah Sakit Umum Hikmah Masamba.

Back to top button