Crispy

Perempuan Solehot Kini Menyalip Jilboobs

JAKARTA – Mengenakan hijab atau jilbab sudah menjadi sebuah keharusan bagi kalangan muslimah untuk menutup bagian tubuhnya demi menghindari fitnah dan zina. Namun masih ada saja perempuan yang menggunakan jilbab namun masih ingin menonjolkan keseksiannya.

Lihat saja sebelumnya muncul fenomena jilboobs yang menonjolkan keseksian di bagian dadanya meski menggunakan hijbab. Kini yang tak kalah viral adalah maraknya pengguna hijab yang masih berpakaian ketat dan menunjukkan lekuk tubuhnya sehingga terlihat sangat seksi. Fenomena terakhir ini adalah yang disebut Solehot. Kata ini gabungan dari solehah dan hot.

Blogger Giriyanto Ismail menyebut Solehot adalah perpaduan antara jilboobs dengan bawahan emes. Bawahan emes adalah bawahan yang dipakai wanita berjilbab yang hampir sama seperti jilboobs tadi, ketat atau metet. Entah memakai celana ataupun rok tapi yang ketat sehingga kempol dan paha ter-ekspose.

“Kalau memakai celana ketat pun malah seperti tidak memakai celana. Dan kalau memakai rok pun malah sama saja ketat sampai paha dan pantat menonjol. Penggunaan celana emes itu sama resikonya dengan jilboobs. Dapat menimbulkan syahwat bagi kaum adam,” katanya.

Istilah Solehot masuk ke dalam bahasa gaul atau bahasa ABG yaitu ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan oleh anak muda. Sintaksis dan morfologi ragam ini memanfaatkan sintaksis dan morfologi bahasa Indonesia.

Seperti terungkap dalam alternatif kamus dan tesaurus bahasa Indonesia yakni Lektur.ID, Solehot yaitu untuk mendeskripsikan wanita yang religius(solehah) sekaligus seksi (hot).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah tegas telah mengeluarkan fatwa haram mengenai pemakaian busana bagi muslimah yang masih memperlihatkan lekuk tubuh. Hal ini termasuk bagi wanita pengguna jilbab, namun tetap mengenakan busana seksi yang memperlihatkan lekuk tubuhnya yang kini dikenal dengan istilah jilboobs.

“Pertama kita menghargai mereka sudah mau berjilbab. Tapi kalau sudah pakai jilbab pakaiannya jangan seronok lagi,” kata Wakil Ketua MUI KH Ma’ruf Ami pada 2014 silam. [Zin]

Back to top button