CrispyVeritas

Persatuan Alumni GMNI Serukan Penegakan Keadilan dan Musyawarah Nasional

PA GMNI menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto menggelar Musyawarah Nasional dengan melibatkan tokoh agama, tokoh adat, akademisi, mahasiswa, serikat pekerja, organisasi masyarakat sipil, media, dunia usaha, serta pimpinan lembaga negara. Forum tersebut diharapkan menghasilkan peta jalan kebijakan yang responsif dan mampu mengikis kesenjangan sosial secara berkelanjutan.

JERNIH– Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI) menyampaikan duka cita atas wafatnya Affan Kurniawan dan sejumlah korban lain akibat benturan antara warga dan aparat di berbagai daerah. Organisasi alumni itu menyerukan agar seluruh pihak menahan diri, menjaga persatuan, dan memperkuat solidaritas di tengah dinamika politik serta keamanan yang kian menegang.

Dalam seruan yang bertajuk “Tegakkan Keadilan, Dengar Suara Rakyat”, PA GMNI menegaskan lima poin utama sikap mereka. Pertama, PA GMNI menuntut pemerintah menegakkan keadilan tanpa tebang pilih dan segera mendengar aspirasi rakyat. Penegakan hukum, kata mereka, harus independen, transparan, dan akuntabel, terutama terkait kematian Affan Kurniawan. Organisasi ini mendorong pembentukan tim investigasi kredibel, perlindungan saksi dan korban, keterbukaan informasi, serta sanksi tegas jika ditemukan pelanggaran prosedur maupun HAM.

Kedua, PA GMNI menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto menggelar Musyawarah Nasional dengan melibatkan tokoh agama, tokoh adat, akademisi, mahasiswa, serikat pekerja, organisasi masyarakat sipil, media, dunia usaha, serta pimpinan lembaga negara. Forum tersebut diharapkan menghasilkan peta jalan kebijakan yang responsif dan mampu mengikis kesenjangan sosial secara berkelanjutan.

Ketiga, PA GMNI mengajak seluruh elemen bangsa menahan diri dan tidak terprovokasi isu di lapangan maupun informasi yang belum terverifikasi. Mereka menekankan pentingnya gotong royong, ketertiban umum, serta perawatan proses demokrasi untuk rakyat dan keadilan sosial.

Keempat, PA GMNI meminta para pejabat publik dari eksekutif, legislatif, hingga yudikatif menghadirkan teladan kesederhanaan dan empati. Elit negara diimbau mengutamakan efisiensi anggaran, mengarahkan belanja publik pada kebutuhan dasar rakyat, serta menghindari kebijakan yang membebani masyarakat.

Kelima, PA GMNI menekankan pentingnya menjaga fasilitas publik yang dibangun dari pajak rakyat. Aksi perusakan, menurut mereka, hanya akan merugikan masyarakat luas.

“Demikian Seruan untuk Bangsa kami sampaikan sebagai ikhtiar moral–intelektual Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia untuk menjaga marwah demokrasi berdasarkan Pancasila,” tulis pernyataan tersebut yang ditandatangani Ketua Umum Prof. Dr. Arief Hidayat, Ketua Harian Arudji Wahyono, dan Sekretaris Jenderal Dr. Abdy Yuhana. []

Back to top button