Crispy

Perseteruan Keluarga yang Melahirkan Adidas dan Puma Diangkat Jadi Serial TV

  • Kedua bersaudara itu adalah Adolf ‘Adi’ Dassler, orang di balik Adidas, dan Rudolf ‘Rudi’ Dassler yang menciptakan Puma.
  • Keduanya anggota Nazi. Rudi ikut perang dan ditangkap sekutu, dan Adi ngurus perusahaan.

JERNIH — Perseteruan keluarga yang memicu terciptanya Adidas dan Puma akan diangkat menjadi serial televisi, setelah mendapat restu dari Adolf ‘Adi’ Dassler — keluarga di balik Kerajaan Adidas.

Film serial televisi ini akan membahas salah satu pertikaian keluarga paling menarik dalam sejarah perusahaan, yang menghadapkan Adi Dassler dengan saudaranya; Rudolf ‘Rudi’ Dassler — pendiri Puma, pesaing Adidas.

Adi dan Rudi sama-sama menjalankan perusahaan sepatu milik keluarga sebelum berselisih selama Perang Dunia II, dengan permusuhan pascakonflik yang memecah kota kecil Herzogenaurach sampai saat ini.

Penulis naskah Mark Williams, yang berada di balik serial Netflix populer Ozark, direkrut untuk memimpin proyek ini. Ia mulai memeriksa video rumahan dan memorabilia keluarga Dassler untuk menggarap ceritanya.

“Semua orang tahu merk Adidas dan Puma, tapi tak banyak yang tahu cerita di baliknya,” kata Williams kepada AFP di Festival Film Cannes.

Area paling sensitif, khususnya reputasi perusahaan alas kaki bernilai miliaran dola, adalah bagaimana kedua bersaudara itu digambarkan selama masa perang.

Tahun 1930-an keduanya anggota Partai Nazi, seperti semua elite bisnis di Jerman saat itu. Rudi berperang dan ditangkap pasukan sekutu saat kembali ke Jerman yang kalah.

“Adi tinggal di rumah menjaga perusahaan tetap hidup,” kata Williams.

Pabrik sepatu mereka disita sebagai untuk mendukung perang, dan diubah menjadi pabrik amunisi.

“Serial ini akan menjadi drama ala suksesi antara keluarga, yang berlatar beberapa generasi,” kata Williams yang sebelumnya sukses di HBO.

Niels Juul, pemimpin No Fat Ego yang memproduksi film-film terbaru Martin Scorsese, mengatakan tertarik dengan cerita ini setelah mengetahui tentang kolaborasi Adidas dengan pelari kulit hitam AS Jesse Owens.

Berkat sepatu berpaku inovatif Adidas, Owens menjadi bintang besar Olimpiade Berlin 1936 dan membuat malu Adolf Hitler. Saat itu, Hitler berharap Olimpiade Berlin menjadi pertunjukan supremasi kulit putih Jerman.

Not Fat Ego bermaksud mengembangkan serial itu dengan idependensi editorial penuh, sebelum menawarkannya ke platform streaming.

“Kami ingin memiliki kendali kreatif, dan Mark Williams harus benar-benar melakukan apa yang harus dilakukan,” kaa Juul.

Back to top button