‘Pesawat Hantu’ Ungkap Operasi Rahasia Pentagon di Somalia
- AS menarik semua pasukan di Somalia, tapi operasi militer tak pernah berhenti.
- Ketika Presiden Donald Trump mengakhiri perang di Somalia, kontraktor perang di Somalia keberatan.
- Jika AS pergi, Cina dan Rusia yang akan mengisi pangkalan militer di Somalia.
JERNIH — AS mengklaim telah menarik semua tentara dari Somalia, tapi sebuah foto pesawat penumpang pribadi — yang dimodifikasi besar-besaran — menunjukan Paman Sam sedang menjalankan operasi sangat rahasia di Afrika Timur.
Foto itu muncul dalam laporan rekaman penarikan besar-besaran tentara AS dari Somalia. Penarikan terakhir terjadi 17 Januari lalu, dengan 700 personel meninggalkan Somalia.
SputnikNews memberitakan pengamat menilai foto itu, secara logika perang, tidak sering terlihat. Situs The Drive, dalam tulisan The War Zone, menampilkan pesawat turboprof King Air dari jenis yang digunakan kontraktor tapi dengan nomor registrasi sipil tak dikenal.
Dalam bahasa sehari-hari, pesawat dengan registrasi sipil tak dikenal disebut ‘pesawat hantu’.
Pesawat dibangun oleh Beechcraft, spin-off Raytheon yang menghasilkanbeberapa model pesawat dengan kegunaan beragam; sipil dan tempur.
Foto ‘pesawat hantu’ adalah satu dari serangkaian gambar Unit Ekspedisi Marinir ke-15 yang menarik diri dari Baledogle Military Airfield, bekas fasilitas militer Uni Soviet di utara Mogadishu — ibu kota Somalia.
Dari sini, AS dan AU Somalia mengkoordinasikan misi berawak dan tak berawak melawan Al Shabaab dan Daesh.
Setelah situs The Drive menampilkan foto pesawat itu, Defense Virtual Information Distribution Service (DVIDS) — situs jurnalisme foto internal Pentagon — menghapusnya.
Menurut DVIDS, nomor registrasi pesawat N27557 — terlihat jelas pada gambar — tidak digunakan pesawat mana pun yang diketahui Badan Penerbangan Federal AS (FAA).
Namun, sebuah perusahaan bernama Gloome Aviation rupanya membayar nomor itu untuk digunakan selama satu tahun, dan berlaku mulai Juni 2020.
Gloome Aviation berkantor di South Carolina, dengan alamat jelas. Setelah dilacak ke alamat yang tertera, tidak ada kantor Gloome Aviation, yang ada adalah kantor perusahaan kertas dan pulp International Paper.
Ada dua nomor registrasi lain yang dipesan Gloome. Kedua nomor digunakan untuk pesawat yang beroperasi di Irak. Tanda panggil pesawat juga dikaitkan dengan Tepper Aviation — kelompok usaha terkait CIA.
The Drive mengidentifikasi sejumlah antena di pesawat hantu, radome, dan kemungkinan port kamera, yang semuanya menandakan itu pesawat intelejen, pengawasan, dan pengintaian (ISR), dengan kemungkinan fungsi komando dan kontrol untuk pasukan darat.
Pentagon diketahui mengunakan pesawat sipil terdaftar untuk misi semacam ini di seluruh dunia, termasuk dalam perang rahasia di Somalia dan lepas pantai Cina.
Di Somalia, kontraktor L3Harris Terchnologies dan AEVEX Aerospace mengoperasikan pesawat De Havilland Canada Dash 8 yang dikonfigurasi ISR, serta jet bisnis Gulfstream atas nama Komando Operasi Khusus Gabungan AS.
Pesawat digunakan untuk mendeteksi serangan drone terhadap Al Shaabab, dan L3Harris adalah bagian dari rantai pembunuh.
Al Shaabab tahu apa yang dilakukan AS di Somalia. Januari 2020, kelompok itu menyerang lapangan terbang di Teluk Manda, tepat di seberang perbatasan Kenya, dan menghancurkan satu Dash 8.
South China Sea Probing Initiative (SCSPI), sebuah wadah pemikir yang terkait dengan Universitas Beijing, November 2020 mengungkapkan beberapa pesawat pengintai sipil terbang keluar dari Pangkalan Udara Kadena di Okinawa, Jepang untuk menjalankan misi ISR di atas Laut Kuning serta Laut Cina Timur dan Selatan.
Keputusan Presiden AS Donald Trump mengakhiri perang di Somalia sangat tidak populer di kalangan komandan Pentagon, terutama komando Afrika. Mereka beralasan ketika AS pergi, Cina dan Soviet akan menggunakan fasilitas yang ditinggalkan.
Perang rahasia AS menggunakan semua teknologi terkini, tapi Al Shaabab tak terkalahkan. Bahkan, franchise Daesh baru tumbuh di Somalia dalam beberapa tahun terakhir. Penarikan pasukan AS dari Somalia akan membuka tutup kotak Pandora, dan teroris menyebar keluar.
Operasi AS di Somalia dibenarkan berdasarkan hukum AS, oleh Otorisasi 2002 untuk Penggunaan Pasukan Militer Melawan Teroris (AUMF). Jadi, AS tidak akan pernah benar-benar menarik diri dari Somalia. Al Shaabab tahu itu.