Pesawat Terakhir AS Pergi, Taliban Rayakan Kemenangan
- Masih ada sekitar 100 warga AS di Kabul.
- Mereka tidak terangkut karena berbagai alasan.
- AS berharap Taliban memenuhi janji membiarkan mereka pergi.
- Misi militer AS berakhir, misi diplomatik baru saja dimulai.
JERNIH — Ratusan prajurit Taliban di luar Bandara Hamid Karzai, Kabul, terdiam menatap pesawat kargo terakhir AS lepas landas, mengudara, dan hilang di kejauhan, Senin 30 Agustus.
Sejenak kemudian mereka melepas tembakan ke udara, merayakan kemenangan setelah 20 tahun berjuang mengusir militer terkuat dari negara termiskin di dunia.
“Lima pesawat terakhir telah pergi. Semua sudah berakhir,” kata Hemad Sherzad, seorang pejuang Taliban yang ditempatkan di Bandara Kabul, kepada Arab News.
“Saya tidak bisa mengungkapkan kebahagiaan saya dengan kata-kata,” lanjutnya. “Pengorbanan kami selama 20 tahun akhirnya terbayar.”
Di Washington, kepala Komando Pusat AS Jenderal McKenzie mengumumkan penyelesaian perang terpanjang AS dan upaya evakuasi dengan mengatakan pesawat terakhir lepas landas dari Bandara Kabul pada pukul 15:29 watu setempat — satu menit sebelum tengah malam di ibu kota Afghanistan.
“Kami tidak mengeluarkan semua orang yang kami inginkan,” katanya.
Menlu AS Anthony Blinken berharap Taliban memenuhi komitmen karena legitimasi dan dukungan apa pun harus diperoleh. Diplomat papan atas AS mengatakan Washington menangguhkan kehadiran diplomatnya di Kabul, dan mengalihkan operasinya ke Qatar.
“Pasukan kami telah meninggalkan Afghanistan,” kata Blinken. “Babak baru keterlibatan AS dengan Afghanistan dimulai.”
Menurutnya, misi militer telah berakhir. Misi diplomatik barus saja dimulai.
AS, lanjut Blinken, berkomitmen membantu setiap warganya yang ingin meninggalkan Afghanistan. Saat ini masih terdapat sejumlah kecil warga AS di Kabul. Jumlahnya sekitar seratus orang, dan ingin pergi.
Mereka tidak terbawa pada penerbangan terakhir dengan berbagai alasan. Blinken berharap Taliban memenuhi komitmen dengan membiarkan mereka pergi kapan saja.
Zabinullah Mujahid, juru bicara Taliban, mengatakan; “Tentara AS meninggalkan Bandara Kabul, dan kami mendapatkan kemerdekaan penuh.”
Namun, hari-hari Afghanistan di bawah Taliban dipastikan bukan tanpa letusan senjata, roket dan bom. ISIS-K dipastikan akan aktif menebar teror. Di Lembah Panjshir, Ahmad Massoud melanjutkan perjuangan melawan Taliban, meski kabar mereka tak lagi terdengar dalam beberapa hari terakhir.