Polisi Australia Panen Denda, Banyak Warga Adakan Pesta di Tengah Lockdown
Selama ini Australia disebut sebagai negara yang berhasil meredam laju penyebaran wabah Covid-19. Namun dalam minggu terakhir ini Australia mengalami peningkatan kasus baru.
MELBOURNE-Sejak pekan lalu negara bagian Victoria di Australia pada pekan lalu kembali memberlakukan lagi kebijakan lockdown selama enam minggu. Kebijakan itu dimaksud untuk mencegah semakin tingginya angka penularan Covid-19 di Negara bagian itu.
Kebijakan itu membuat sekitar lima juta orang warganya kembali tinggal di dalam rumah hingga enam minggu ke depan. Namun kebijakan tersebut belum efektif, terbukti dengan adanya 238 kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir di Negara bagian Victoria itu.
Namun nampaknya banyak warga Victoria yang enggan tinggal di rumah, hal mana terbukti dengan banyaknya warga Victoria yang tertangkap karena melanggar aturan lockdown tersebut.
Baca juga: Australia Perpanjang Keadaan Darurat Covid hingga 1 Juli
Perdana Menteri negara bagian Victoria, Daniel Andrews, menyatakan kecewa dan kegeramannya atas tindakan sejumlah orang yang melanggar aturan selama masa penguncian ini. Bahkan Andrews mengancam akan memperpanjang lockdown tersebut.
“Jika orang tidak melakukan hal yang benar, kita harus berlakukan pembatasan tambahan dan berpotensi memperpanjang masa pembatasan ini,” kata Andrews kepada wartawan di Melbourne, Rabu (15/07).
Sebagian warga yang menolak aturan tetap berada di rumah justru secara sembunyi-sembunyi mengadakan pesta dan acara perkumpulan. Akibatnya, mereka terpaksa harus membayar denda. Mereka benar-benar membuat pusing kepolisian Melbourne.
Baca juga: Seorang WNI Ditangkap di Melbourne Karena Nyolong Tas Louis Vuitton
Dari hasil denda selama sepekan lockdown saja pihak kepolisian Melbourne telah mengeluarkan hukuman denda terhadap lebih dari 500 kasus dengan nilai total mencapai 902,000 dolar Australia atau sekitar Rp 9 miliar.
Adapun pelanggarannya juga bermaca-macam, di antaranya dua pria yang ketahuan bermain Pokemon GO di sebuah mobil yang tengah diparkir. Kemudian ada pula sekelompok orang yang mengaku sedang “mengisi baterai ponsel” di rumah seorang teman, dan seorang pria sedang makan di salah satu restoran cepat saji KFC.
Kemudian juga ditemukan sekelompok warga menyelenggarakan pesta di sebuah rumah sehingga didenda sebesar 26.000 dolar Australia (sekitar Rp 265 juta). Polisi mengetahui adanya pesta tersebut karena mendapat informasi tentang pemesanan makanan dalam jumlah besar di KFC.
“Yang jadi keprihatinan kami adalah terus berlangsungnya acara pesta dan acara kumpul-kumpul,” kata asisten komisaris polisi Rick Nugent.
Selama pemberlakuan lockdown penduduk Melbourne masih diperbolehkan meninggalkan rumah untuk bekerja, belajar, mencari perawatan medis, berolahraga, atau membeli barang-barang kebutuhan pokok.
Saat ini Australia mencatat sekitar 10.500 kasus Covid-19, dengan kantong-kantong penularan baru di perumahan publik, panti jompo dan juga sekolah.
(tvl)