Salah satu kejanggalan dalam kaburnya Cai adalah pihak Lapas Tangerang baru mengetahui napi Cai kabur 11 jam setelah napi tersebut hilang dari selnya.
JERNIH-Penyidik Polda Metro Jaya telah menaikkan dari status penyelidikan menjadi penyidikan, setelah menemukan adanya keterlibatan dua sipir dalam pelarian WN Cina terpidana mati Cai Changpan alias alias Cai Ji Fan alias Antoni.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunnus mengatakan, saat ini penyidik menemukan keterlibatan mereka dalam kaburnya Cai.
“Pertama berinisial S, dia adalah sipir Lapas. Kemudian satu lagi inisialnya S, dia PNS dari Lapas,” kata Yusri di Jakarta.
Saat ini keduanya berstatus saksi. Penyidik berencana segera melakukan gelar perkara untuk menetapkan status mereka.
Keduanya, kata Yusri, membantu Cai dengan menyediakan pompa air untuk menyedot air hasil galian. Pembelian pompa tersebut menggunakan uang Cai. Pembelian juga menggunakan alamat sipir tersebut.
“Membelikan peralatan pompa air mulai dari menerima uang dari tersangka. Kemudian beli melalui alamat yang bersangkutan atau pegawai sipir”.
Setiap bantuan yang diberikan, Cai memberikan upah sebesar Rp 100 ribu kepada petugas lapas tersebut.
Bahkan petugas lapas tersebut juga ikut membantu menyembunyikan pompa tersebut setiap selesai digunakan Cai.
“Juga mengambil lagi disimpan di kediamannya. Ini salah satunya di situ. Makanya nanti masih kita dalami,” kata Yusri.
Yusri menyebut keduanya terancam pidana karena kelalaiannya dan di nilai melanggar Pasal 426 KUHP.
“Ada indikasi sementara dua pegawai sipir ini melakukan kelalaian yang bisa dipersangkakan dengan Pasal 426 KUHP,” kata Yusri.
Cai Changpan alias Cai Ji Fan alias Antoni (53) kabur dari Lapas Klas I Tangerang, pada tanggal 18 September 2020. Ia menggali lubang dari dalam selnya menembus gorong-gorong di luar Lapas.
Panjang lubang yang ia buat mencapai 30 meter dengan diameter 2,5 meter yang dibuatnya selama delapan bulan dengan menggunakan sejumlah perkakas yang dicuri dari pembangunan dapur di dekat selnya. (tvl)
