Prancis Temukan Varian Corona yang Tak Terdeteksi PCR
Para peneliti memberi nama temuan mereka ‘le variant breton’, sebagai Corona varian baru dari Prancis.
JERNIH-Prancis menemukan varian baru Corona yang sulit terdeteksi oleh tes PCR (polymerase chain reaction). Informasi tersebut diketahui setelahdelapan orang di wilayah Brittany, Prancis, diketahui mengalami gejala Covid-19 namun setelah dilakukan PCR terhadap mereka, hasil tes PCR-nya negatif.
Kemudian terhadap mereka dilakukan sejumlah pemeriksaan lainnya dan kemudian diketahui bahwa mereka terinfeksi virus Corona. Para peneliti memberi nama temuan mereka ‘le variant breton’, sebagai Corona varian baru.
“Yang perlu dapat perhatian adalah bahwa kasus-kasus ini ternyata memberi hasil negatif waktu dites dengan PCR test yang biasa kita pakai untuk memastikan seseorang sakit atau tidak,” kata mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, melalui pesan singkat, pada Sabtu (20/3/2021).
Prof Tjandra menjelaskan terkait kasus di Prancis tersebut sebelum memutuskan mereka terinfeksi Corona, delapan penderita tersebut telah diperiksa darah, hingga jaringan paru-parunya.
“Untuk kasus-kasus di Prancis ini mereka baru dipastikan sakit sesudah dilakukan pemeriksaan mendalam darah dan bahkan jaringan paru-parunya, suatu pemeriksaan yang amat tidak mudah dilakukan,” lanjutnya.
Dijelaskan Prof Tjandra, bahwa mutasi virus Corona bukan pertama kali terjadi dan menyebabkan sensitivitas tes PCR menjadi terganggu. Di Finlandia pada pertengahan Februari, kasus serupa juga terjadi.
“Pada pertengahan Februari 2021 Finlandia melaporkan mutasi varian ‘Fin-796H’ yang mereka temukan di ‘Helsinki-based Vita Laboratories’, yang virusnya tidak bisa terdeteksi dengan salah satu pemeriksaan PCR yang mereka biasa gunakan. Memang data dari Finlandia belum terlalu konklusif,” jelasnya.
Mutase varian Corona membjadikan kasus Corona memasuki babak baru dan menjadi tantangan berat bagi upaya mengatasi Covid-19. Demikian juga dengan kasus di Prancis, hingga saat ini varian baru Corona dari Prancis tersebut masih dianalisis lebih lanjut.
“Kalau memang nantinya keampuhan tes PCR jadi benar-benar terganggu maka tentu dunia akan menghadapi babak baru dan tantangan cukup berat untuk mendiagnosis Covid-19,”. (tvl)