Presiden Ingin Stop Impor Kebutuhan Medis, Erick Thohir : Siap
“Tentu kita harapkan dengan uji klinis ini kesatu, lalu kedua dan ketiga, kita juga bisa menekan impor vaksin di tahun depan. Kita siap memproduksi 77 juta (dosis) untuk langkah awal yang bisa mulai insyaallah di bulan Juli,” katanya.
JERNIH- Presiden Joko Widodo, lagi-lagi menyatakan keinginannya agar pemerintah berhenti melakukan aksi impor dari luar negeri. Kali ini, dia berharap alat kesehatan, obat-obatan, termasuk bahan baku obat, tak lagi disupyal dari luar negeri dan bisa diproduksi sendiri.
“Alat-alat kesehatan, obat-obatan, bahan baku obat, kita harus berhenti untuk mengimpor barang-barang itu lagi dan kita lakukan, kita produksi sendiri di negara kita,” kata Jokowi ketika meresmikan gorundbreaking Rumah Sakit (RS) Internasional Bali di kawasan wisata Sanur, Denpasar, Bali, Senin (27/12).
Menanggapi keinginan Presiden, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kalau Indofarma selaku perusahaan plat merah akan fokus dalam mengembangkan industri herbal pada pengobatannya. Dia bilang, ini lantaran Indonesia punya alam dan kultur yang cukup guna mengembangkan industri tersebut.
Erick juga bilang kalau saat ini, jajarannya telah mengkonsolidasikan klaster kesehatan BUMN. Ini, merupakan bagian dari pembentukan ekosistem guna memperkuat ketahanan dan kemandirian di bidang kesehatan.
“Kita tahu ekosistem ini menjadi kunci. Kalau kita berdiri sendiri-sendiri, akhirnya tentu kita tidak punya kekuatan yang terpadu untuk menahan gelombang yang terjadi ke depannya,” kata Erick.
Sebelumnya, Erick mengatakan kalau BUMN juga telah menggabungkan Bio Farma sebagai perusahaan induk yang membawahi Kimia Farma, Indofarma dan sejumlah rumah sakit di bawa bendera Indonesia Healtcare Coorporation (IHC). Secara bisnis, perusahaan ini diharapkan mampu membuka peluang baru di industri kesehatan seperti vaksinasi.
Makanya, saat ini IHC sedang menjajaki kerjasama dengan berbagai pihak terkait vaksinasi. Soalnya, tanggal 13 Desember lalu, kata Erick, telah dimulai uji klinis vaksin produksi Bio Farma. Dia berharap, tahun depan Indonesia mampu memproduksinya secara mandiri.
“Tentu kita harapkan dengan uji klinis ini kesatu, lalu kedua dan ketiga, kita juga bisa menekan impor vaksin di tahun depan. Kita siap memproduksi 77 juta (dosis) untuk langkah awal yang bisa mulai insyaallah di bulan Juli,” katanya.[Republika]