Crispy

Presiden Xi Jinping Bersihkan Sepak Bola dari Korupsi, Legenda Cina Lie Tie Diganjar 20 Tahun Penjara

  • Suap-menyuap telah menjadi tradisi di sepak bola Cina. Pemain, pelatih, dan pengurus asosiasi masuk penjara.
  • Li Tie mengakui praktik suap-menyuap adalah cara memenangkan pertandingan dan mempertahankan posisi pelatih.

JERNIH –Lie Tie, legenda sepak bola dan mantan pelatih timnas Cina, Jumat 13 Desember dinyatakan bersalah menerima suap 110 juta yuan atau Rp 184 miliar dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Netizen Cina mengatakan; “Koq cuma 20 tahun.”

Dibanding pesepak bola Cina lainnya, Lie Tie mungkin paling berbakat. Ia mulai berkarier di usia 15 tahun di Akademi Liaoning FC, main di hampir 100 pertandingan untuk Tiongkok.

Di puncak kariernya, Li Tie bermain di Liga Inggris bersama Everton dan Sheffield United. Pensiun sebagai pemain, Li Tie berkarier sebagai asisten pelatih Guangzhou Evergrande, asisten pelatih timnas Cina, pelatih Hebei China Fortune, Wuhan Zail, dan pelatih timnas Cina 2019-2021.

Jaksa di Propinsi Hubei mengatakan Lie Tie memanfaatkan posisi sebagai pelatih untuk menerima suap 50 juta yuan, atau Rp 109 miliar. Ia juga menyuap pelatih tim lain agar timnya menang untuk mempertahankan posisinya sebagai pelatih.

Jadi, yang dilakukan Li Tie adalah menyuap dan disuap. Di sepak bola Cina, praktek ini meluas dan melibatkan banyak pelatih dan pemain.

Ketika Persiden Xi Jinping, kebetulan penggemar berat sepak bola, membersihkan sepak bola negaranya dari korupsi, lebih selusin pelatih dan pemain sepak bola diselidiki.

Pekan ini, tiga mantan pejabat Asosiasi Sepak Bola Tiongkok (CFA) dijatuhi hukuan karena menerima suap dan menyuap. Mantan sekretaris jenderal CFA Liu Yi divonis sebelas tahun penjara dan denda 3,6 juta yuan karena menerima suap.

Tan Hai, mantan kepala departemen manajemen wasit CFA, diganjar hukuman enam setengah tahun penjara dan denda 200 ribu yuan karena penyuapan. Qi Jun, mantan kepala perencanaan strategis CFA, dipenjara tujuh tahun dan denda 600 ribu Yuan.

Mantan kepala CFA Chen Xuyuan, Maret 2024, diganjar hukuman seumur hidup karena menerima suap.

Lie Tie Mengaku

Menariknya, saat Chen Xuyuan divonis, Li Tie muncul dalam dokumenter CCTV tentang korupsi yang meluas di industri sepak bola Tiongkok. Ia diwawancarai dan mengaku mengatur suap tiga juta yuan untuk mengamankan posisinya sebagai pelatih.

Sebalum mengakui mengatur suap, Li Tie mengatakan sebagai pemain ia membenci pengaturan skor. Namun, itu harus dilakukan karena dapat meningkatkan peluang tim untuk menang dan memajukan kariernya.

“Itu merupakan praktik umum dalam sepak bola,” kata Li Tie. “Begitu Anda meraih kesuksesan dengan cara yang salah, Anda akan putus asa untuk meraih lebih banyak kesuksesan. Inilah yang menjadi kebiasaan, dan Anda mengembangkan ketergantungn pada suap dan menyuap.”

Seberapa Serakah Lie Tie

Vonis Li Tie mendominasi platform media sosial. Di Weibo, pengguna mengungkapkan keterkejutan dan kekecewaan terhadap Li Tie.

“Seberapa serakah Anda? Ini hukuman kedua setelah penjara seumur hidup,” tulis seorang pengguna.

Pengguna lain membagikan klip dokumenter CCTV yang menampilkan Li Tie. Dalam klip terlihat Li Tie mengatakan timnas sepak bola Cina berada dalam kondisi menjanjikan untuk lolos ke Piala Dunia. Saat itu Li Tie adalah pelatih timnas.

“Hanya 20 tahun?” pengguna lain bertanya soal hukuman itu. “Li Tie telah merusak susunan pemain yang merupakan hasil investasi miliaran dolar.”

“Berapa tahun lagi penggemar sepak bola Cina harus menunggu untuk melihat timnasnya bermain bagus,” tanpa pengguna lain.

Back to top button