Puluhan Warga Dievakuasi ke Timika Paska Teror KKB
Warga pendatang itu terpaksa dievakuasi karena aparat khawatir mereka akan menjadi sasaran penembakan KKB.
JERNIH-Sebanyak tiga pesawat disiapkan untuk mengevakuasi 27 orang warga sipil dari Beoga, Kabupaten Puncak ke Timika, pada Kamis (15/4/2021) setelah terjadi lagi penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Mereka yang dievakuasi adalah warga sipil berprofesi guru dan tenaga medis itu, saat ini tiba dengan selamat di Timika.
“Puji Tuhan kami sudah keluar dari Beoga, ” tulis Maria melalui pesan singkatnya.
Mereka terpaksa dievakuasi karena aparat khawatir mereka akan menjadi sasaran penembakan KKB yang selama beberapa hari ini beraksi di wilayah Kabupaten Puncak.
Kepala KP3 Bandara Moses Kilangin Timika Ipda Andi Batilu, membenarkan ke-27 warga tersebut sudah dievakuasi ke Timika dengan menggunakan tiga pesawat berbeda.
Evakuasi ini merupakan kloter kedua karena sebelumnya pada Rabu sore (14/4/2021) sebanyak delapan orang juga dievakuasi. Dua diantaranya adalah balita.
Dalam seminggu terakhir KKB melakukan terror di wilayah Kabupaten Puncak. Dalam aksinya itu mereka menembak dua orang guru hingga meninggal di Beoga, yakni Oktovianus Rayo yang ditembak Kamis (8/4) dan Yonatan Renden ditembak Jumat (9/4).
KKB juga membakar rumah Wakil Ketua I DPRD Puncak Menase Mayau dan rumah Junaidi Sulele (Kepala SMPN) di Beoga
Sementara di Eromaga, Distrik Omikia, Kabupaten Puncak, Papua, pada Rabu (14/4/2021), sekitar pukul 13.00 WIT, KKB memberondong Udin (41), tukang ojek, usai ia mengantarkan penumpangnya. Udin tewas ditempat dengan luka dada kanan tembus punggung, dan pipi kiri.
Setelah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Timika di Kabupaten Mimika, jenazahnya sore ini akan dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Pengiriman jenazah Udin didampingi istri dan keluarga korban menggunakan pesawat milik PT SAS dari Bandara Aminggaru Ilaga di Kabupaten Puncak.
“Dijadwalkan sore ini (jenazah korban) akan diterbangkan ke Makassar dengan menggunakan pesawat milik Sriwijaya Air untuk dimakamkan di kampung halamannya,” kata Ipda Andi Batilu saat dihubungi pada Kamis (15/4/2021) pagi. (tvl)