Raja Charles III akan Jadi Kepala Negara Inggris Pertama dalam 500 Tahun yang Berdoa Bersama Paus

- Ibadah akan berlangsung di Kapel Sistina, di bawah lukisan langit-langit karya Michelangelo.
- Ibadah bertema konservasi dan perlindungan lingkungan ini akan mempertemukan tradisi Katolik dan Anglikan.
JERNIH — Raja Charles III, Rabu 22 Oktober, berkunjung ke Vatikan untuk bertemu Paus Leo XIV dan akan menjadi kepala negara Inggris pertama yang berdoa secara terbuka bersama Paus.
Kunjungan ini terjadi di masa sulit bagi Raja Charles III, menyusul pengungkapan keterlibatan Pangeran Andrew dalam skandal kejahatan seksual dengan pelaku Jeffrey Epstein.
Raja Charles III dan Ratu Camilla akan bertemu Paus Leo XIV, Kamis 23 Oktober, dan berdoa bersama dalam momen keagamaan publik pertama sejak Raja Henry VIII. Adalah Raja Henry VIII yang memisahkan Gereja Inggris dengan Gereja Katolik setelah Paus saat itu menolak membatalkan pernikahannya dengan putri Spanyol Catherine dari Aragon.
Setelah pemisahan itu, Raja Inggris adalah pemimpin Gereja Inggris. Sejak saat itu pula Gereja Inggris menyebut diri Anglikan.
Tahun 1961 Rabu Elizabeth II, ibunda Raja Charles III, menjadi ratu Inggris pertama yang mengunjungi Tahta Suci Vatikan sejak perpecahan pada abad ke-16.
Raja Charles III akan berkunjung dua hari, dan akan menjadi momen penting dalam hubungn Gereja Katolik dan Gereja Inggris. Ibadah ekumenis pada Kamis 23 Oktober akan berlangsung di Kapel Sistina, di bawah lukisan langit-langit karya Michelangelo.
Ibadah bertema konservasi dan perlindungan lingkungan ini akan mempertemukan tradisi Katolik dan Anglikan, sengan paduan suara dari Kapel Sistina bergabung dengan paduan suara Kapel St George Kastil Windsor — salah satu kediaman raja dan ratu Inggris.
“Ini peristiwa bersejarah, karena Raja Inggris adalah gubernur tertinggi Gereja Inggris yang diwajibkan oleh hukum menjadi seorang protestan,” kata William Gibson, profesor teologi di Universitas Oxford Brookes.
Sejak tahun 1536 sampai 1914 tidak ada hubungan diplomatik resmi antara Britania Raya dan Takhta Sui. Misi diplomasi baru ditingkatkan statusnya menjadi kedutaan tahun 1982.
Raja Charles III dan Ratu camilla juga dijadwalkan menghadiri ibadah keagamaan ekumenis di Basilika Santo Paulus di luar Tembok di Roma — bagian dari kunjungan simbolis yang menggarisbawahi hubungan Gereja Anglikan dan Katolik.
Selama kunjungan ke Vatikan, Raja Charles akan secara resmi diangkat menjadi ‘Pengaku Kerajaan’ untuk biara yang bersebelahan dengan basilika itu. Ini adalah gestur yang digambarkan sebagai pengakuan Istana Buckingham atas persekutuan spiritual antara kedua denominasi.