Retweet Setiap Gadis Adalah Bi, Wartawan The Washington Post Diskor tanpa Gaji
- The Washington Post gempar. Semua menyerang Dave Weigel atas retweet-nya.
- Koran tertua itu mengingatkan lagi karyawannya akan nilai-nilai perusahaan.
JERNIH — Dave Weigel, wartawan kampanye terkemuka The Washington Post, diskor satu bulan tanpa gaji akibat me-retweet postingan yang berisi lelucon seksis.
Semula, Weigel menghadapi kritik keras rekan-rekannya setelah Jumat pekan lalu me-retweet postingan Cam Harless di YouTube yang berbunyi; “Setiap gadis itu bi. Anda hanya perlu tahu apakah polar atau seksual.”
Weigel menghapus retweet itu dan meminta maaf, dengan mengatakan; “Saya baru saja menghapus retweet lelucon yang menyinggung. Saya minta maaf dan tidak bermaksud menyakiti.”
Namun Weigel dipanggil Felicia Sonmez, rekannya dan jurnalis politik nasional The Washington Post, yang mengutip tweet Weigel dengan judul; “Fantastis bekerja di outlet berita tempat retweet seperti itu diijinkan.”
CNN melaporkan Sonmez mengkonfrontasi Weigel di saluran internal perusahaan Slack, menandainya dan bertanya; “Maaf, tapi apa ini? Retweet leluconnya mengirim pesan membingungkan tentang apa nilai-nilai perusahaan.”
Matea Gold, editor berita nasional, menulis di saluran Slack; “Saya hanya ingin meyakinkan Anda semua bahwa The Washington Post berkomitmen mempertahankn tempat kerja yang terhormat bagi semua orang. Kami tidak mentolerir bahasa atau tindakan yang merendahkan.”
Jose A Del Real, reporter dan penulis feature, bersuara lain. Menurutnya, kapanye pembatalannya akan lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.
“Felicia, kita semua seriang membuat kesalahan. Terlibat dalam pelecehan publik berulang-ulang dengan target seorang kolega bukan tampilan yang bagus dan tidak terlalu efektif,” tulisnya. “Itu mengubah bahasa inklusivitas menjadi pengejaran pengaruh dan intimidasi. Saya rasa itu tidak pantas.”
Sally Buzbee, editor eksekutif, berusaha mengendalikan ruang redaksi dengan mengirim memo yang mengingatkan staf untuk memperlakukan satu sama lain dengan hormat dan kebaikan bagi ruang redaksi dan online.
“The Washington Post berkomitmen untuk lingkungan yang inklusif dan saling menghormati, bebas pelecehan, diskriminasi, dan bias apa pun,” tambah Buzbee.
Ketika masalah muncul, lanjutnya, silahkan angkat dengan sumber daya manusia dan kami akan mengatasinya dengan segera dan tegas.
Sonmez tidak puas dengan tanggapan itu. Di Tweeter ia menulis; “Catatan Buzbee memberikan makanan untuk pelecehan terhadapnya.”