Roket Mati di Tengah Jalan, NASA Gagal Tempatkan Dua Satelit di Orbit Bumi
- Astra, perusahaan peluncuran rintisan, menghadapi masalah berulang dengan roket kecil dua tahap.
- Masih ada dua peluncuran lagi yang akan dilakukan Astra untuk menempatkan empat satelit.
JERNIH — Badan Antariksa AS (NASA), Minggu 12 Juni, gagal menempatkan dua satelit cuaca ketika roket Astra mati sebelum mencapai ketinggian yang diperlukan.
“Setelah roket pertama lepas, tahap atas roket ditutup lebih awal dan gagal mengirim TROPICS CubeSats ke orbit Bumi,” demikian penjelasan Program Layanan Peluncuran NASA di Twitter-nya.
Sebelum peluncuran, NASA menggambarkan satelit TROPICS CubeSats sebagai konstelasi enam satelit seukuran kotak sepatu yang akan mempelajari pembentukan dan perkembangan siklon tropis. Satelit mampu mengamati lebih sering dibanding yang dilakukan satelit cuaca saat ini.
Astra menerima kontrak 7,95 juta dolar AS, atau Rp 115,6 miliar, dari NASA Februari 2021 untuk tiga peluncuran, masing-masing dengan sepasang satelit TROPICS.
Berharap menjadi pemain penting di pasar peluncuran satelit kecil, Astra menjanjikan peluncuran lebih sering dengan lebih fleksibel dibanding SpaceX dan ArianeSpace. Astra menggunakan roket lebih kecil, dan tidak mahal.
Namun perusahaan start-up itu menghadapi masalah dengan roket dua tahap yang gagal mengorbit, dan itu terjadi berulang kali.
Februari lalu, selama misi CubeSat NASA, roket tahap kedua Astra gagal mencapai orbit karena masalah pelepasan cangkang yang menutup satelit selama peluncuran.
“Kami menyesal tidak dapat mengirim dua satelit TROPICS pertama,” kata Chris Kemp, kepala eksekutif Astra, di Twitter-nya. “Tidak ada yang lebih penting bagi tim kami selain kepercayaan pelanggan dan keberhasilan pengiriman satelit TROPICS yang tersisa.”