Rusia Akui Gunakan Bom Termobarik untuk Ratakan Semua Kota
- Bom termobarik diluncurkan rudal atau roket, meledak dengan suhu tinggi dan menghancurkan semuanya.
- Senjata ini kemungkinan akan digunakan untuk menghadapi perang gerilya kota.
JERNIH — Rusia mengakui telah menggunakan rudal termobarik yang diatur secara ketat dalam serangan ke Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam cuitannya hari ini mengatakan rudal dipandang sebagai salah satu yang paling mematikan di medan perang modern, sehingga penggunaannya diatur ketat.
BACA JUGA:
- Bom Vakum atau Bom Termobarik, Apa Itu?
- Buang Vodka Rusia, Kirim Botol Kosongnya ke Ukraina untuk Bom Molotov!
Rudal meledak dan menghasilkan suhu lebih tinggi dibanding lainnya. Ledakannya bertahan lebih lama dibanding senjata konvensional lainnya.
Situs mirror.co.uk memberitakan rudal ditembakan oleh TOS-1A, sebuah peluncur roket lapis baja, yang dapat digunakan untuk menghancurkan infrastruktur. Panas yang dihasilkan dapat menyebabkan kerusakan besar pada organ dalam penduduk dan luka bakar kilat.
Rusia mengkonfirmasi rekaman sebelumnya yang menunjukan penggunaan TOS-1A. Jika Putin menggunakan senjata ini untuk menghancurkan warga sipil, itu artinya ilegal.
Sebastian Robin, pakar militer yang menulis untuk 19fortyfive.com, mengatakan; “Sebuah rentetan roket TOS-1A akan memusnahkan segala sesuatu dalamzona ledakan 200 sampai 300 meter.
Menurut Military Today, TOS-1A diadopsi Angkatan Darat Rusia tahun 2001 dan mampu meluncurkan rudal termobarik mematikan.
Chalir Gao, komentator pertahanan, mengatakan senjata itu sangat berguna untuk militer yang akan berperang di kota, dengan sedikit memperhatikan kerusakan tambahan.
Dalam beberapa hari terakhir semakin banyak makin banyak muncul rekaman serangan tanpa belas kasihan Rusia terhadap kota-kota di Ukraina dan penduduknya.
Presiden Volodymyr Zelensky, misalnya, mentweet video yang menunjukan akibat pemboman Rusia terhadap rupah sakit bersalin. Kompleks rumah sakit di Muriopo itu runtuh dengn bayi-bayi terkubur di bawahnya.