Rusia Malu Ungkap Penyebab Tenggelam Kapal Perang Moskva
- Keluarga kru yang hilang menuntut penjelasan, tapi Kremlin bungkam.
- Kementerian Pertahanan Rusia tidak memberi informasi terbaru soal jumlah korban Moskva.
JERNIH– Kerabat pelaut kapal penjelajah Moskva menuntut penjelasan bagaimana kepal yang dibanggakan itu tenggelam dan nasib anggota keluarga mereka yang hilang. Kremlin bungkam.
Moskva, kapal utama Armada Laut Hitam Rusia, dan pemain kunci ofensif di selatan dan tengah Ukraina, tenggelam di Laut Hitam pada 14 April setelah dirusak oleh kobaran api.
Ukraina mengklaim kapal terkena hantaman dua rudal. Rusia mengatakan kebakaran disebabkan ledakan amunisi dan kapal tenggelam dalam badai saat ditarik ke pelabuhan.
Orang tua dan keluarga pelaut yang hilang bersama Moskva menuntut penjelasan bagaimana nasib anak-anak mereka. Pihak berwenang Rusia mengatakan awak dievakuasi, tapi tidak memberi rincian.
Moskva dikabarkan membawa hingga 680 pelaut, tapi tidak ada penjelasan berapa yang hilang dan selamat.
Dmitry Peskov, juru bicara Kremlin, menolak memberikan data terkini soal kondisi pelaut. “Semua komunikasi hanya melalui Kementerian Pertahanan,” kata Peskov kepada wartawan. “Kami tidak berwenang merilis apa pun.”
Sabtu lalu Kementerian Pertahanan Rusia merilis video tak bertanggal, yang memperlihatkan Komandan AL Rusia Laksmana Nikolai Yevmenov bertemu sekitar 100 pelaut yang disebut awal Moskva. Pertemuan terjadi di lapangan parade.
Dalam beberapa hari terakhir keluarga dan orang tua awak Moskva mengatakan tidak menemukan anak-anak mereka yang bertugas di kapal itu.
Dmitry Shkrebets, salah satu orang tua awak Moskva, mengatakan putranya mejalani wajib militer sebagai juru masak dan sekarang terdaftar sebagai orang hilang dalam tugas.
“Seorang wajib militer tidak seharusnya ambil bagian dalam permusuhan dan terdaftar sebagai orang hilang,” katanya dalam sebuah posting di VKontakte, jejaring sosial terbesar Rusia.
Senin lalu, Skhrebets menghubungi tiga keluarga lagi yang putranya ikut wajib militer dan hilang bersama Moskva. “Kami membutuhkan jawaban tertulis atas pertanyaan kami di mana lokasi hilang anak-anak kami,” kata Skhrebets.
Meduza, situs berita independen Rusia, memberitakan — dengan mengutip sumber yang dekat dengan Komando Laut Hitam — sebanyak 37 awak Moskva hilang dan seratus terluka.
Namun, masih menurut Meduza, jumlah awak yang hilang tidak diketahui. Yang pasti, sekitar 500 orang berada di Moskva saat kapal itu dihantam rudal. Sayangnya, laporan ini tidak dapat diverifikasi.
Kapal era Soviet itu diperkirakan berada di Laut Hitam, di satu tempat di lepas pelabuhan Odesa, saat terjadi kebakaran. Sebelumnya, menjalankan misi tempur di Georgia, Suriah, dan kini Ukraina.
Moskva yang berbobot mati 12.500 ton dipersenjatai rudal antikapal dan rudal permukaan ke udara, serta satu-satunya kapal di kelasnya yang beroperasi di Laut Hitam.
Dua kapal sejenis; Marshal Ustinov dan Varjag, beroperasi di Rusia utara dan Pasifik.