Rusia Serang Dua Desa Mayoritas Kristen di Suriah, 7 Tewas
- Meski sepakat de-eskalasi, rezim Assad, Iran, dan Rusia terus melakukan serangan.
- Serangan Rusia membuat warga sipil berbondong-bondong melarikan diri.
JERNIH — Rusia datang ke Suriah atas undangan Presiden Bashar al-Assad untuk memerangi pemberontak dan ISIS, tapi jet tempur Moskwa kemarin menghentam dua desa mayoritas Kristen di barat Propinsi Idlib.
Observatorium Pesawat Oposisi mengatakan jet tempur Rusia lepas landas dari pangkalan udara Khmeimim di Latakia, dan menyerang Desa Al-Yacoubiyah dan Judayda pada pukul 02:36 GMT.
Pejabat White Helmets, atau Pertahanan Sipil Suriah, mengatakan tujuh warga sipil — termasuk lima anak-anak — tewas, dan 13 lainnya terluka.
Dalam pertemuan Astana tahun 2017, Turkiye Rusia dan Iran, sepakat membuat empat zona de-eskalasi di wilayah kendali rezim Assad. Namun rejim Assad, teroris yang didukung Iran, dan Rusia melanjutkan serangan mereka dan mengambil alih tiga dari wilayah dan menuju Idlib.
Meski Turkiye mencapai kesepakatan tambahan untuk memperkuat gencatan senjata dengan Rusia, September 2018, serangan meningkat lagi Mei 2019. Gencatan senjata dipertahankan setelah Turkiye dan Rusia mencapai kesepakatan baru pada 5 Maret.
Sekitar 2 juta warga sipil melarikan diri dari serangan periode 2017-2020. Mereka berkumpul di perbatasan Turkiye.